suatu kisah...

Sebentar lagi, tepatnya tanggal 9 April 2014 nanti akan diadakan pemilu, untuk memilih wakil rakyat yang akan meneruskan aspirasi masyarakat. Dan saya menitipkan aspirasi saya pada Caleg dari PKS. Karena saya masih percaya, bahwa kader – kader partai dakwah dengan nomor urut 3 ini masih amanah.

Agak sedikit kilas balik, beberapa waktu lalu, saat partai masih mencari dan memilah siapakah kader yang akan di beri amanah untuk bertarung sebagai caleg dalam pemilu 2014. Saya sempat ditunjuk oleh partai dari DPC PKS di daerah saya tinggal. (emang budayanya di PKS, pencaleg-an hampir tidak pernah karena menyodorkan diri. Yang ada di pilih dari partai).

Tapi, saya menolak amanah tersebut. Walaupun dibujuk, saya tetap pada keputusan tidak bersedia menjadi caleg. Alasannya, karena saya sadar diri, saya bukanlah sosok orang yang dapat dengan mudah bergaul dengan masyarakat. Saya pun termasuk jarang turun ke masyarakat, palingan Cuma ngisi pengajian anak – anak SMA. Dan saya tahu, saya masih (sering) keteteran menyelesaikan amanah yang di berikan ke saya.

Karena alasan – alasan itu lah, saya bersikeras menolak nama saya dimasukkan sebagai bacaleg.

Jadi anggota dewan bukanlah perkara gampang, bukan hanya sekedar ketok palu, bukan hanya sekedar membuat UU, dan pertanggungjawabannya berat. Aaaaaaah, saya masih belum mampu mengemban amanah seberat itu.

Jadi, saya memutuskan untuk bergerak di balik layar saja. Membantu teman – teman yang terpilih untuk menjadi caleg, memperkenalkan partai dakwah dengan cara yang saya bisa. Dan berdo’a semoga sekiranya nanti teman – teman caleg berhasil menjadi aleg, tetap istiqomah dan tidak berubah.

Wallahualam bi showab