Selasa, 12 September 2017

Jujur dalam Menasehati

Kadang (atau) bahkan sering, orang – orang bermanis – manis di depan kita, tapi di belakang kita, ngomongin kita. Saya juga kayak gitu.... namun, sekarang sedang diusahakan untuk dirubah.
Pada dasarnya saya ini orang yang gak pandai basa – basi. Senangnya to the point, hal ini yang seringkali dikeluhkan oleh sebagian teman – teman saya. Apalagi saya termasuk orang yang gak bisa pura – pura. Ekspresif, jadi apa yang saya rasakan, kemungkinan besar akan terlihat dari ekspresi wajah saya. Saya gak bisa pura – pura baik dengan orang yang gak saya suka. Syukurnya, sedikit sekali orang yang saya gak suka.
Nah terkait dengan judul tulisan ini. Seringnya kita merasa gak enak ketika menasehati orang lain. Karena seperti ada dinding tak kasat mata yang menghalangi. Kata – kata yang muncul dalam pikiran adalah “aaaah, nanti dia tersinggung”....atau ...”aduh, ntar dia marah sama aku”. Padahal, menurut saya, kejujuran tetap harus di utarakan mesti pahit.

Rabu, 06 September 2017

Ujian dan rasa Syukur


 Setiap kita punya ujiannya masing – masing, kadarnya tak pula sama...ada yang mungkin lebih ringan, ada yang lebih berat. Tapi, tak juga bisa kita samakan kadar ujian setiap orang. Karena bisa jadi, bila suatu perkara yang terjadi pada kita, kita anggap sebagai ujian yang berat.... mungkin di pandang orang, ujian kita tak seberapa. Begitu juga sebaliknya. Jadi, memang bukan tugas kita untuk men’judge’ ujian yang sedang di hadapi seseorang.
Cara orang – orang menghadapi ujian pun berbeda – beda. Ada yang menanggapi ujian dengan santai, ada pula yang sampai stress ketika di hadapkan dengan ujian.
Ada yang menganggap ujian sebagai bentuk sayang Allah pada hamba-NYA. Menguji sampai sejauh mana sang hamba berhusnudzon dengan PENCIPTAnya. Tapi, tak sedikit pula yang menganggap ujian dari Allah itu sebagai bentuk “jahatnya” Allah. Naudzubillah....

Selasa, 05 September 2017

Apakah menyedihkan ???

Kamu single? Sama dong sama saya hehehe.
Apakah kamu merasa merana ? kalau jawabannya iya, berarti kita di kubu yang berbeda. Soalnya saya gak merasa merana dengan status saya sekarang. Saya nikmati aja sih apa yang udah Allah gariskan dalam hidup saya.
Masih bisa ‘bebas’ tanpa beban dalam kesendirian adalah suatu hal yang patut di syukuri. Bukan berarti, kalau udah nikah gak bisa ‘bebas’ lagi loh...eh tapi kebanyakan memang gak terlalu ‘bebas’ lagi sih hahahaha. Kalaupun suaminya mengizinkan, kitanya yang biasa ngerasa gak enak...kata teman sih gituuuuuu.
Balik ke status single yang buat sebagian orang terlihat menyedihkan dan terkesan gak laku. Aduuuuuuuh....kasian kalau ada yang berpikiran seperti ini. Soalnya, hidup kan gak melulu tentang merubah status dari single menjadi double. Soalnya nikah itu sebuah keniscayaan, sedangkan kematian itu pasti. #halaaaaaaah ...bijak banget ukhtiiiii :D.

Senin, 04 September 2017

Simpang 4 Lampu Merah

Siapa di sini yang bersedia menanti lampu merah berubah hijau baru kembali memacu kendaraannya? Atau siapa di sini yang jarang berhenti kalau lampu merah lagi menyala?
Kalau kamu salah satu dari segelintir orang yang (hampir) selalu berhenti ketika lampu merah menyala, maka kita satu tim. Apalah susahnya ya berhenti sejenak ketika lampu merah menyala. Gak sampai setengah jam udah jalan lagi kok. Kenapa kayaknya susah banget berhenti.
Jadi nulis ini karena kesel banget...habis berantem sama sesebapak pengendara motor yang kayaknya super duper sibuk sekali.
 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates