Senin, 13 Maret 2023

APH Goes To Temajok

Hai… hai…. saya kembali. Setelah vakum nulis setahun. Asli full 2022 gak ada 1 pun tulisan yang saya upload di blog. Males dan ya seperti biasa, suka tiba2 mandeg di tengah2 tulisan.

Tapi, kali ini, bertekad harus menyelesaikan tulisan ini apapun yang terjadi. Demi mengikat memory, selain melalui photo2.

jadi ini cerita APH goes to Temajok, Sambas. Tapi, kali ini situasi sudah banyak berubah. Saat APH Trip to Riam Pangar 2th lalu, member APH masih full yang bisa pergi (kamu bisa baca di sini), tapi waktu 2 tahun sudah banyak merubah keadaan. Ketika trip 2 tahun lalu, member APH semua belum pada menikah. Tapi, kali ini sudah banyak member APH yang menikah, sehinggalah trip kali ini hanya bisa diikuti oleh member2 yg secara takdir masih single 😋😁. 

kami merencanakan berangkat ke Temajok itu setelah mendapat info, bahwa ada salah satu teman kami yang akan melangsungkan akad nikah di tanggal 27 Januari 2023. Teman kami ini rumahnya di Kec. Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar. yang bisa ikut berangkat hanya 4 orang saja, saya dan 3 orang teman. Kami ke temajok menggunakan motor. Kenapa pakai motor? Kenapa gak pakai mobil? Karena ada teman yang gak bisa pake mobil dalam jarak jauh, mabok parah. Jadilah diputuskan perjalanan menggunakan motor.

Perjalanan kami mulai di hari kamis, tanggal 26 Januari 2023 pukul 06.15 wib, sampai di mempawah pukul 07.50 wib, dan di sepanjang jalan, kami diguyur hujan deras. Kami sempat berhenti lama di Mempawah, sarapan sambil menunggu teman yang menyusul dari Pontianak. Kami bertolak dari mempawah pukul 09.40, berhenti di Alfam*** Singkawang buat ke kamar kecil dan beli minum, lalu berangkat lagi pukul 10.47. Nyampe di Pemangkat pukul 12.45, jadi berhenti buat istirahat dan sholat, lalu berangkat lagi pukul 13.14, sempat singgah sebentar di SPBU buat ngisi bensin. Saat kami sudah tiba di sambas, kami langsung menuju ke penyebrangan, ini pukul 14.33, yang ternyata kapal ferry nya lagi gak “jalan”, jadi harus menggunakan sampan bermotor.  Sempat terjadi sedikit perdebatan saat itu, karena saya takut buat naik sampan buat menyebrangi sungai berair hitam dan berarus deras. Pilihan lain, adalah melalui jalan baru yang cukup memutar. Tapi, teman2 lain gak mau, karena katanya jauh. Padahal, ya gak begitu jauh. Tapi, ya karena kalah suara, jadi dengan berat hati dan dengan jantung bedebar kencang, akhirnya memberanikan diri menyebrang menggunakan sampan. Alhamdulillah sampai di seberang dengan selamat pukul 14.47, walaupun saat liat “tukang” sampannya menaikkan dan menurunkan motor buat sport jantung parah 😂😂. dan sempat ada drama sedikit, karena teman sempat salah jalan hahahaha. seharusnya setelah turun dari sampan, ketika ada persimpangan, kami belok kanan. tapi, teman yang duluan gak tau jalan, dan langsung lurus aja, sungguh dia sangat pede 🤣, mana baru sadar "sesat" setelah jalan jauh. jadilah kami harus muter jauh untuk ke desa Sayang Sedayu 😅. dan akhirnya kami sampai di Sayang Sedayu pukul 15.40 wib. Kami menginap di rumah neneknya teman yang kami panggil nek wan, dan malamnya sempat silaturahim ke rumah saudaranya teman, istirahat tidur jam 23.00. dan saya gak bisa tidur sepanjang malam, karena tipikal yang susah tidur di lingkungan baru 🥺. tapi akhirnya maksa tidur, dan sempat terlelap sebentar sekitar pukul 1.40 dini hari.

Tanggal 27 Januari 2023, bangun buat Qiyamulail pukul 03.20, tilawah bentar kemudian sholat subuh, lalu mandi, trus sarapan Nasi goreng yang dimasakkin sama Nekwan, setelah itu bersiap berangkat ke rumah Mei2 di Paloh pada pukul 07.14, karena hujan, kita pake mantel.. kan gak lucu, mau undangan tapi kucel kayak ayam kecebur got 🤪. 

Pose dulu sama nekwan sebelum berangkat ke rumah Mei2, udah siap pake mantel 😀

Sampai di Paloh pukul 8.30, Ketemu Mei2, photo2 momen nikah Mei2, dan makan. 

sama Calon Penganten

Setelah sah. Barakallah Mei2 dan suami. doakan kami segera nyusul menggenapkan setengah dien ya 😊

Lalu berangkat menuju temajo pukul 11.15, Singgah ngisi bensin di kios, karena di Paloh gak ada SPBU. sampai di penyeberangan pukul 11.30,  Tapi, karena itu hari jum’at, jadi kapal Ferry gak langsung berangkat, jadi kami main dulu lalu sholat, dan photo2. kemudian kapal ferry berangkat pukul 12.30 dan sampai di seberang pukul (ini kalau ndak salah) pukul 12.42, kondisi jalan dari dermaga kapal ferry sampai ke pondok tempat kami menginap di temajok cukup bagus. Dari dermaga sampai beberapa kilometer jalan tanah kuning yang padat, setelah itu beberapa kilometer jalan aspal mulus, lalu jalan bebatuan kecil2, sepertinya sudah siap dihaluskan dan diaspal (nah pas ini, jalannya cukup berbahaya, karena batu kecil2, jadi kayak pasir, gak bisa laju, karena ban motor berasa "lari"), lalu tanah kuning padat lagi, dan akhirnya sampai di tugu benteng. Dari 500-an meter menuju tugu benteng sampai ke jalan masuk ke Kawasan temajok, kondisi jalannya aspal mulus, sempat singgah dan photo2 di Tugu Garuda. Kami memutuskan memilih pondok yang lebih ke ujung (tujuan kami ke Pondok (villa) Atong, tapi ternyata penuh karena dibooking sama Puskesmas Galing) jadilah kami bergeser ke sebelahnya, dan alhamdulillah dapat pondok di Pondok Tiara 11. Kondisi jalan menuju ke Pondok2 ini tidak terlalu bagus, tapi masih bisa dilalui dengan mudah, ini kalau pake motor ya, kami gak tau kondisi jalan kalau pake mobil, karena jalur jalannya beda. Kami menyewa 1 pondok, fasilitasnya 1 kamar mandi dalam, 1 tempat tidur springbed dengan 2 bantal, 2 guling dan 1 selimut. Jadi tidurnya umpel2an di 1 tempat tidur 😁. Harga kamar yang kami tempati untuk semalam 250k. sempat ada drama (lagi), jadi saat baru sampai, pipa air yang di luar kamar mandi sempat lepas, jadilah teman nyoba betulin dulu, awalnya betulin sendiri, sampai basah kuyup. saya nyoba, kali ini saya udah prepare pake mantel 😀. Karena gak berhasil betulin, baru manggil pemilik pondoknya 😜😂.

ini saya lagi sok2an mau betulin pipa yang lepas 😂

oh iya, di pondok penginapan, listrik hanya menyala jam 18.00, tapi, kemarin saat kami ke sana, karena ada sedikit masalah, hingga pukul 18.00 listrik belum nyala. karena listrik di Pondok belum nyala, jadi kami duduk sambil makan malam di kantin pondok, kami memilih makan nasi goreng + air mineral, harganya masih masuk akal, malah terhitung murah untuk daerah yang amat sangat jauh dari kota. Nasi goreng + air mineral ukuran 600ml "hanya" 25k. kami baru bisa masuk pondok jam 19.00. gantian bebersih diri, sholat, lalu istirahat tidur pukul 22.00, Alhamdulillah bisa tidur cukup nyenyak dan aman dari nyamuk, walau umpel2an 😀

Besoknya, tanggal 28 Januari 2023, sama seperti kemarin, kami bangun pukul 3.30 untuk Qiyamulail, tilawah sebentar kemudian sholat subuh, agak terangan dikit, kami turun ke tepi pantai untuk buat video senam 🤣, kemudian mandi, kemas2 barang, lalu sarapan pop mie. Pukul 08.45 kami bertolak menuju PLBN Aruk, di Kecamatan Sajingan Besar. Sempat dibuat muter2 karena teman yang nunjukkin jalan, malah membawa kami melewati jalan jelek 🙈. Jarak tempuh menuju PLBN Aruk +/- 2 jam dengan kondisi jalan yang mulus sekali, walau jalannya turun naik dengan cukup ekstrem, ini sempat gerimis sebentar lalu panas. Ternyata ada longsor di 2 titik, tapi longsor yang cukup parah ada di Dusun Asuansang, Desa sungai Bening (video kondisi jalan yang tertutup longsor, saya drop di bawah). Kondisi jalan yang sebenarnya aspal mulus jadi tertutup dengan tanah kuning, sehingga ban motor jadi terasa licin, sempat bersihkan sepatu dari tanah kuning di parit pinggir jalan yang airnya mengalir, lalu lanjut jalan. Di Sajingan Besar, kami terpaksa harus berteduh karena hujan sangat deras, tapi alhamdulillah ada hujan deras sih, karena bisa mencuci motor yang tadi kotor kena tanah longsor. Sampai di Pos Penjagaan (Koramil) PLBN Aruk, pukul 11.48, numpang sholat di Mushola Koramil yang di samping PLBN Aruk. Setelah sholat, izin dengan om tentara dan satpam PLBN Aruk untuk izin masuk dan (tentu saja) photo2. Setelah puas photo2, kami berangkat pukul 13.10, singgah ke SPBU, kemudian makan siang di simpang Sajingan pukul 13.48. berangkat lagi menuju Kec. Galing (tempat dulu saya KKN, kebetulan melewati 😍) pukul 14.38. Setelah 17 tahun akhirnya bisa menginjakkan kaki kembali dan bersilaturahim dengan induk semang dulu saat KKN, saya memanggilnya Bapak dan Bunda, sayang Bapak sudah berpulang beberapa tahun lalu, jadi saya hanya bisa bertemu Bunda. senang sekali bisa bertemu dengan bunda dan Kembali mengujungi rumah tempat saya tinggal selama 2 bulan saat KKN dulu, walau ketemunya gak lama, karena kami harus mengejar waktu biar gak terlalu malam sampai di Mempawah. kami berangkat Dari Galing pukul 15.00, lalu berhenti di indoma***, karena ngantuk dan pas lagi hujan deras. lalu setelah agak reda, kami melanjutkan perjalanan, singgah lagi di Tebas karena hujan amat sangat deras, dan sudah magrib jadi jarak pandang sangat terbatas. setelah agak reda, kami melanjutkan perjalanan, masih ditemani hujan. Sempat singgah sebentar di daerah karimunting, karena bahu kiri saya kram, dan sakitnya sudah tidak tertahankan (Teman yang saya bonceng gak bisa bawa motor, jadi gak bisa gantikan saya bawa motor). Dan harus menahan sakit hingga sampai di mempawah. Alhamdulillah sampai di mempawah pukul 21.00, dengan kondisi badan yang remuk redam 🤣, sampai di rumah teman, lalu bebersih diri, sholat dan makan malam pukul 22.00, lalu istirahat pukul 23.00. kali ini tidurnya nyenyak pake banget 🤣🤣.

Besoknya, tanggal 29 Januari 2023. Bangun pukul 3.30 Qiyamulail, tilawah bentar lalu sholat subuh, daaaaan, tidur lagi 🤭🤭🤭, maafkan, soalnya ngantuk berat. Rencananya kami akan berangkat ke Pontianak pukul 09.00, Qadarullah, dari tengah malah hingga tengah hari tanggal 29 Januari, hujan turun sangat deras. Sehingga kami baru bisa berangkat setelah sholat dzuhur. Dan alhamdulillah sampai di Pontianak pukul 15.00, bertepatan dengan adzan ashar berkumandang.

Itulah cerita perjalanan ke Temajok, alias Ekor Borneo. Feel free untuk komentar ^_^.

silahkan liat photo2 di bawah ini.  

di atas kapal Ferry dari Paloh menuju Temajok

 
jalan menuju Temajok, sebelum sampai Tugu Benteng

Jalan Menuju Temajok, sebelum sampai Tugu Benteng

pose di Tugu Garuda

Pantai Batu Nenek

Pantai Batu Nenek

APH main2 di Pantai Batu Nenek

1..2..3...cheeeeers

masih di Pantai Batu nenek

di depan Pondok yang kami sewa

Jalan menuju aruk

Pose di tengah jalan menuju Aruk







bersihkan tanah kuning yang nempel di sepatu

di PLBN Aruk. kecil sih, gak seluas PLBN Entikong

pas jalan menuju galing, sempat singgah buat photo karena pemandangannya bagus.

temu kangen sama bunda setelah 17 tahun

Alhamdulillah masih dikasih kesempatan buat ketemuan. terima kasih doanya Bunda 😍

gak tau sih ini valid apa gak. jarak2 itu saya cari di google, tapi selama 4 hari 3 malam, itulah jarak yang kami tempuh. langsung pengen nyanyi "wanita2 kuat, itu kita..." 😂😂😂

okay, sekian, nanti kalau ada yang tiba2 keingat, bakal saya edit lagi 😁


0 komentar:

Posting Komentar

 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates