Karena sudah berjanji dengan
kiki bakal buat tulisan tentang Bunga
Rampai Kedokteran Islam Kontroversi Imunisasi, jadilah saya memaksakan diri
untuk menulisnya.
Oke Buku Kontroversi Imunisasi
adalah kumpulan tulisan dari 33 ahli yang terdiri dari Dokter, Pakar Kesehatan,
dan Pakar Syariah. insyaAllah mereka adalah orang – orang yang berkompeten di
bidangnya. Sehingga isi bukunya dapat di pertanggung jawabkan.
Terus terang saja, saya sendiri adalah mantan galauers yang sempat
terpengaruh dengan kata – kata imunisasi itu hanya akal – akalan orang barat,
konspirasi untuk melemahkan generasi Islam. Dulu sempat terpengaruh, sampai
berpikiran untuk tidak suntik TT saja ketika menikah nanti, ikut yang lain
malsukan dokumen saja (alhamdulillah belum terlaksana saya udah sadar duluan
^_^). Alhamdulillah nya saya punya teman – teman yang menyuruh saya untuk
nge-add dr. Piprim, dan akhirnya gabung ke grup GESAMUN dan STOP
ANTIVAKS....akhirnya tercerahkan.
Balik ke buku KI, buku ini terdiri dari 4 Bab. Bab 1 berisi tentang
Berbagi Kisah dan Opini, Bab 2 tentang Apa Kata Ahli Tentang Imunisasi, Bab 3
tentang Pandangan Islam tentang Imunisasi, Bab 4 tentang Lampiran yang berisi
Jadwal Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2014, Jadwal Imunisasi susulan, tentang
Fatwa para Ulama tentang Imunisasi. Pokoknya lengkap.
Buku ini di buka dengan 2 kata pengantar, yang pertama dari Dr. Achmad Zaki, M. Epid., Sp. OT
(Ketum IMANI-PROKAMI 2013 – 2016), dan
yang kedua dari Dato’ Dr. Musa Mohd
Nordin MBBCH (Wales), MRCP (UK), FRCP (Edin), FRCPCH (UK), FAMM (Malaysia) [panjang bener lah ini gelarnya], Dokter
Spesialis Anak, Konsultan Neonanotologi Specialist Hospital, Kuala Lumpur,
Damansara. Penasihat Immunise4life, Malaysia.
Dr. Achmad Zaki menulis
dalam kata pengantarnya ada sekelompok
masyarakat menolak upaya pengendalian penyakit infeksi menular melalui
vaksinasi. Dan melalui buku ini IMANI – PROKAMI berkomitmen untuk menyajikan
dan mengemas bukan saja informasi komprehensif berbasis bukti seputar
imunisasi, namun juga sentuhan sisi – sisi manusiawinya. Sedemikian rupa agar
dapat menjadi penawar rasio, penambah ilmu, dan penyentuh hati dengan harapan
menjadi sebab datangnya hidayah.
Sedang kan Dato’ Dr. Musa menulis dalam kata pengantarnya tentang tantangan dari golongan antivaksin terhadap
WHO dan UNICEF dalam program imunisasi global. Di keluarga muslim, ada yang
beranggapan bahwa kandungan vaksin itu tidak halal. Sementara yang lain
berpegang kepada teori konspirasi bahwa imunisasi merupakan buatan Zionist
untuk melemahkan umat muslim. Padahal, kedua hal ini tidak lah benar, karena
tidak berdasarkan fakta medis dan Hujjah Syar’iyah. Dari aspek pandangan syara’,
imunisasi merupakan salah satu jalan pencegahan dari penyakit. Kesemua vaksin
yang terdapat dalam Program Imunisasi Nasional adalah halal dan telah di sahkan
oleh kementerian kesehatan.
Masih dalam kata pengantar Dato’ Dr. Musa, dari sisi sejarah pun, imunisasi telah menjadi tradisi yang di mulai
oleh orang – orang Turki sejak abad ke – 18 (Sejarahnya di sini). Imunisasi menguatkan fisik seorang anak untuk melawan
penyakit, bukan sebaliknya seperti yang di klaim oleh mereka yang percaya teori
konspirasi. Melalui program imunisasi polio sedunia, polio yang dulu membunuh
dan melumpuhkan tubuh anak – anak kini telah lenyap dan hanya tersisa di empat
Negara saja yaitu Afghanistan, Pakistan, Somalia dan Nigeria.
Sebagian besar argumen golongan
anti vaksin ini rapuh dan tidak berdasarkan fakta, kajian Dr. Wakefield dan
rekan2nya yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet pada tahun 1998 merupakan
suatu pembohongan golongan antivaksin yang amat luar biasa. Jurnal tersebut
telah menarik kembali artikelnya dan 10 dari 12 orang rekannya telah
mengundurkan diri dari kajian itu. Dr. Wakefield dan Prof. Walker Smith telah
dicabut izin prakteknya oleh Konsil Kedokteran Inggris.
Sebagian insan medis kita tentu
merasa bertanggung jawab bukan hanya untuk menyampaikan informasi yang benar,
tetapi juga berusaha menjelaskan dan meleraikan kontroversi dan syak wasangka
yang ditimbulkan bukan hanya dari perspektif pengobatan tetapi juga dari sisi
hukum syar’iyyah.
Wooooww...kata pengantarnya aja udah panjang ya (itu juga udah di ringkas).
Sebelumnya, saya mohon maaf kalau tidak semua bisa saya tuliskan di sini
ya...selain karena panjang, saya juga gak punya hak cipta untuk copas semua isi
tulisan....lebih afdhol sih kalau beli sendiri ^_^.
Di Bab 1 seperti yang tadi saya tulis berisi tentang tulisan orang –
orang yang berbagi kisah dan opini mereka seputar imunisasi. Ada tulisan dr. Widya Eka Nugraha (kamu bisa ceki2 Fbnya di sini) yang berjudul Catatan Cinta dari Diskusi Provaksinasi dan
Antivaksinasi, kemudian Vaksinasi dan Pentingnya Validitas Informasi, serta
Hikmah di Balik Kontroversi Imunisasi. Saya kutip sedikit tulisan dr. Eka ya,
beliau menulis “Apabila anda bersungguh –
sungguh mempelajari Vaksinasi, mulai dari aspek kedokteran maupun agama, tidak
akan anda temukan para ahli yang menolak vaksinasi. Penolakan akan anda temukan
dari ahli pengobatan alternatif yang mengkambing hitamkan vaksin sebagai
penyebab semua penyakit”.
Ada juga tulisan dari mbak Lusiana
Sofyan yang berjudul Cerita Imunisasi dari Jepang. Si penulis adalah Kepala
Bidang Pelayanan Kesehatan FAHMA (Forum Silaturahim Muslimah) Jepang dan
berdomisili di Tokyo. Ada juga tulisan mbak Sari Kusumawati yang berjudul Jangan Lupa Vaksinasi (kebetulan ini istri teman saya
:D). Masih banyak tulisan – tulisan lain, silahkan di baca sendiri
bukunya ya :D.
Bab 2 berisi tentang Apa
Kata Ahli Tentang Imunisasi. Ada tulisan ‘Vaksin, dari mana datangnya
dan bagaimana cara kerjanya’ yang ditulis oleh Tauhid Nur Azhar, kemudian ada juga tulisan ‘Proses Produksi Vaksin’
yang ditulis oleh Dirga Sakti Rambe.
Lalu ada ‘Bahan, Cara Pembuatan, dan Uji Klinis Vaksin’ yang di tulis oleh Novilia Sjafri Bachtiar. Kemudian dr. Arifianto menulis tentang ‘Isi
Kandungan Vaksin’. Ada juga tulisan dari Nurul
Itqiyah Hariyadi tentang ‘Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) versus
Komplikasi Penyakit’. Dan masih banyak lagi tulisan – tulisan lain yang isinya
sangat bagus untuk memperkaya pemahaman kita tentang imunisasi. Yang pasti, apa
yang mereka tulis dapat dipertanggungjawabkan.
Bab 3 berisi tentang ‘Lalu
Bagaimana Menurut Islam?’. Dalam bab ini berisi tulisan – tulisan tentang hukum vaksinasi dalam Islam. Saya fotokan tulisan dari Raehanul Bahraen tentang fatwa – fatwa dan pandangan Ulama tentang
Imunisasi.
Dan Bab 4 berisi tentang lampiran – lampiran.
Tulisan saya ini pastinya tidak cukup untuk memenuhi keingintahuan
kalian tentang imunisasi. Untuk lebih lengkap memang sebaiknya membaca langsung
buku nya. Atau boleh juga bergabung di grup GESAMUN (di sini) dan Stop Antovaks
(di sini).
Semoga yang sedikit ini membuat kamu2 yang masih galau jadi penasaran
kemudian membaca dan akhirnya tercerahkan.
Oh ya, jangan dikira kami yang pro vaksin ini menolak Thibbun Nabawi
ya. Karena ternyata banyak juga dari kami yang bergabung di HPA. Salah satunya
mb Isra (Fb nya mb Isra).
Wallahualam bii shawab.
Terima kasih sudah mampir ^_^.
Waaahhhh mbaaaaa, samaan aku jg bbrp minggu lalu post soal kontroversi imunisasi hehehe.. Tambah lg baca postingan mbak ini, hehehe alhamdulillah lebih tercerahkan :)
BalasHapusiya qi...ikutan grup GESAMUN dan STOP Antivaks, bertanya tentang vaksing dengan orang yang tepat. tau rulesnya saat memvaksin...insyaAllah aman. ulama juga bilang Halal toh...percaya sama orang yang berkompeten ^_^
BalasHapusVirus g bs membunuh bakteri,malah menambah masalah dalam tubuh.dan harus tahu terbuat dari apa itu.
BalasHapusterima kasih pak dedi sudah mampir di blog saya dan meninggalkan komentar. saya gak tw apakah bapak akan kembali mampir ke sini untuk membaca komen saya atau tidak.
BalasHapusseperti di akhir tulisan saya sebutkan bahwa, membaca tulisan saya ini akan sangat tidak cukup. saya bukan ahli nya, tidak punya basic pendidikan kesehatan juga. maka saya mencari tahu dari ahlinya, bukan hanya dari sisi kesehatannya, tapi juga dari sisi syariahnya. saya pikir bapak seorang muslim. saya juga seorang muslimah pak, saya diajarkan dari kecil untuk berhati - hati untuk sesuatu yang masuk ke tubuh saya, ditekan kan untuk mengetahui halal dan haramnya. termasuk lah dalam hal ini tentang vaksin. silahkan bapak baca buku kontroversi imunisasi (ada potonya di tulisan saya), atau baca buku nya dr. Arifianto Apin yang berjudul Pro & Kontra Imunisasi.insyaAllah kedua buku ini sudah tersedia di toko buku. atau kalau merasa sayang beli buku itu, silahkan langsung ke fb nya dr. Arifianto, nama akunnya Arifianto Apin. atau bisa juga ke fb nya mb Fatimah Berliana Monika Purba, atau ke FB nya mb Isra Mulyana (nama FB nya seperti yang tertulis ya pak), kalau mb Isra juga punya blog yang mungkin bapak mau mampir dan baca2, nama Blognya www.cinderainfo.blogspot.com.
sekali lagi terima kasih sudah mampir. semua Allah selalu merahmati langkah kita.
ralat :
BalasHapusSemoga Allah selalu merahmati langkah kita.....
Vaccinasi paling hanya mencegah 8-15 penyakit.
BalasHapusImmunisasi belum bs mencegah DBD, bronkitis, sinusitis, sariawan, bisul, jerawat, hypertensi, diabetes & banyak penyakit lainnya.
Alasannya macem2. Lhoo itu kan penyakit degeneratif, itu kan bukan penyakit menular dst.
Do sisi lain, dg rawfood, makanan serba mentah, SEMUA penyakit bs dicegah, disembuhkan, dg tuntas.
Butuh testimony?
Silakan bergabung di group fb KEbal & semBuh ALami : KEBAL.
Vaccinasi paling hanya mencegah 8-15 penyakit.
BalasHapusImmunisasi belum bs mencegah DBD, bronkitis, sinusitis, sariawan, bisul, jerawat, hypertensi, diabetes & banyak penyakit lainnya.
Alasannya macem2. Lhoo itu kan penyakit degeneratif, itu kan bukan penyakit menular dst.
Do sisi lain, dg rawfood, makanan serba mentah, SEMUA penyakit bs dicegah, disembuhkan, dg tuntas.
Butuh testimony?
Silakan bergabung di group fb KEbal & semBuh ALami : KEBAL.