Rabu, 13 April 2011

Antara helm, traffic light dan peraturan


Aku heran, begitu sulitkah untuk mematuhi peraturan “Memakai Helm” dan mentaati “Traffic Light”??. Sebenarnya hal itu kan simple, gampang kan?.
Ya, hanya untuk sekedar mematuhi peraturan harus menggunakan helm kala berkendaraan susah sekali padahal peraturan itu di buat untuk kebaikan diri kita sendiri. Peraturan itu kan di buat untuk melindungi pengguna kendaraan bermotor khususnya motor dan sepeda. Siapa sih pengendara yang bandel itu?? Jawabnya adalah KITA!, ya......KITA!
Selama ini, saya secara pribadi selalu berusaha untuk mentaati peraturan, memakai helm ketika berkendaraan bahkan ketika ke tempat yang dekat sekalipun, dan berhenti di perempatan ketika lampu sedang merah, walaupun kadang2 sebel juga karena di klaksonin sama mobil2 di belakang L.
Tapi taukah peristiwa apa yang saya jumpai? Seringkali bertemu dan melihat orang – orang yang melanggar peraturan. Bukan hanya sekedar tidak memakai helm, tapi juga menerobos lampu merah. WOW! Double pelanggaran, sudah tak memakai helm, lampu merah juga di terobos. (tuh orang pasti bayar pajak paling besar, soalnya pe-de banget ngelanggar peraturan)
Apakah ini cerminan dari penduduk bangsa ini yang susah sekali di atur dan susah sekali di ajak memperbaiki kondisi yang ada? Ataukah mereka berpikiran bahwa biarkan pemerintah yang memperbaiki bangsa dulu, barulah ia memperbaiki diri.
Bukankah akan lebih baik dan akan lebih cepat tercapai kondisi yang baik di Indonesia ini ketika perubahan itu bermula dari diri kita dulu. Mungkin kita tidak bisa mengubah tatanan pemerintahan seperti yang kita harapkan. Tapi kita bisa mulai perubahan ke arah yang lebih baik di mulai dari hal yang simple terlebih dahulu. Misalnya menggunakan helm, tidak ada ruginya kan menggunakan helm toh untuk kepentingan kita sendiri, berikhtiar (berusaha) untuk mengamankan diri kita sendiri dalam berkendara.
Lalu mematuhi peraturan lalu lintas dengan tidak menerobos lampu merah, sekiranya akan berdampak baik pada masyarakat sekitar. Sehingga tak ada lagi kemacetan di karenakan tak sengaja ketabrak saat menerobos lampu merah.
Semua hal itu dapat terlaksana ketika masing – masing dari kita menekan ego dan kesombongan yang ada pada diri. Merendahkan hati untuk mentaati peraturan. Hal ini berlangsung untuk semua orang termasuk aparat dan keluarganya, malah seharusnya keluarga aparat lebih mawas diri.
Inilah bukti kecintaan kita terhadap negeri. Cinta bukan berarti tak boleh mengkritik. Karena dalam rangka membuktikan cinta itulah kita ikut berperan aktif dalam mematuhi peraturan. Kalau setiap dari kita menyadari untuk mentaati peraturan, pasti semuanya lebih tertib dan teratur.
 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates