Adakah
orang yang berhak meng-klaim dirinya paling benar? GAK ADA. Jadi kenapa kita
masih sering merasa diri paling benar, hingga memandang sini orang lain. Adakah
pembenaran atas sikap – sikap sinis yang kita tujukan pada orang lain?
Mengaku
tidak sombong, tapi gaya dan sikap menunjukkan kesombongan. Mengaku selalu
berpikiran positif terhadap orang, tapi pada kenyataannya kita malah sering
terjebak dengan suudzon yang akhinya merusak ukhuwah.
Sama
– sama saudara seiman, Syahadat yang sama , Allah yang sama , Nabi yang sama
tapi susah untuk bersatu karena ego masing – masing. Merasa diri paling benar.
Kesombongan
dan egoisme hanya menunjukkan kelemahan diri. Merasa paling pintar tapi
ternyata ilmu Cuma sedikit. Merasa hero ternyata orang malah menganggap sikap
kita menjengkelkan.
Bukankah
lebih baik bersinergi, bekerja sama. Toh sebenarnya kita punya tujuan yang
sama...ataukah sebenarnya memiliki tujuan yang berbeda maka itu susah sekali
untuk bersatu. Mungkin bukan tujuan dakwah yang berbeda, tapi tujuan masing –
masing pribadi kita yang berbeda hingga akhirnya membedakan dan tak dapat
bersatu.
Mari
sama – sama menghormati pilihan masing – masing, kalau tujuannya sama walaupun
dengan jalan yang berbeda insyaAllah bisa ketemu.
Wallahualam
bi showab....ini Cuma kegelisahan saya sebagai orang polos yang gak ngerti
apa2...yang hanya ingin semuanya bersatu padu tanpa ada prasangka negatif antar sesama.
I feel it too, kak.. sebuah introspeksi untuk diri kita juga, semoga tak turut serta punya perasaan pongah terselubung seperti itu, dan insya Allah we don't have it ya kak :')
BalasHapusyups...kadang kita bisa lolos dengan perasaan riya...tapi seringkali terjebak dengan ujub :(
BalasHapus