Selasa, 29 Januari 2013

akhwat...ikhwan....

Berawal dari obrolan via grup...cerita bermula dari cerita – cerita tentang ikhwan, akhwat dan lamaran...tentang kegemaran kami bahkan sampai kekaguman kami sama makhluk yang namanya ikhwan.
Tak ada nama ikhwan yang tersebut, karena kami tidak membicarakan spesifik si A atau si b...tapi sikap ikhwan secara keseluruhan.
Kami menyadari, sangat naif kiranya apabila kami menganggap dan  berharap ikhwan menjadi sosok sempurna tanpa cela, karena memang tidak akan bisa seperti itu.....karena ikhwan juga manusia sama seperti akhwat. Dan manusia adalah tempatnya salah dan khilaf.
Sejujurnya pun, tak pernah pula kami menuntut kesempurnaan itu dari ikhwan, yang kami tuntut Cuma keberanian...#eh..
Ya keberanian....keberanian untuk maju melamar, keberanian untuk menghadap orang tua si akhwat ketika sudah ada rasa di hati.
Keberanian untuk menghadap langsung, tak melalui kode – kode yang bisa membuat salah kira.
Ya....kami bukanlah tipikal akhwat yang berani maju melamar duluan, walaupun tak ada larangan, karena hal itu pernah dicontohkan oleh ibunda Khadijah. Karena kami juga masih “terkukung” oleh budaya timur, dimana posisi kami sebagai akhwat adalah menunggu.
Ya ikhwan...pekerjaan sudah kalian punya, ilmu sudah kalian pelajari, lalu apakah yang menghalangi kalian untuk maju melamar?
Mungkin masih ada ketakutan di diri...takut di tolak, takut tak bisa menghidupi, takut tak sesuai, dan berjuta ketakutan ketakutan lain.
Ya...mungkin kami pun para akhwat harus berbenah, harus intropeksi diri.
mungkin saja ketakutan ikhwan untuk maju melamar di karenakan sikap kami *apapun bentuknya*.

Wallahualam bi showab

0 komentar:

Posting Komentar

 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates