Subhanallah
beberapa saat yang lalu saya dapat kesempatan ikutan kelas #edukASI yang di
adain oleh @KalbarPeduliASI. Selama 2 hari itu saya dapat banyak sekali
informasi berkaitan dengan ASI dan pemberian ASI yang ingin saya share di sini.
Mungkin tidak semua dapat saya sampaikan, tapi insyaAllah hal – hal yang sangat
penting semoga tersampaikan.
Okay
di hari pertama tanggal 3 November 2012, saya masuk kelas Pre Natal, yaitu
kelas persiapan kelahiran. Di kelas ini di informasikan berbagai hal tentang
persiapan sebelum kelahiran yang berkaitan dengan pemberian ASI eksklusif.
Dalam 1 hari ini kelas di pandu oleh 2 konselor Lactasi yaitu mb Nadia dan mb
Ika. Mereka berdua secara bergantian menjelaskan tentang pentingnya pemberian
ASI. Hal pertama yang di sampaikan adalah tentang Standar Emas Pemberian
Makanan Bayi, yaitu :
1.
IMD = Inisiasi Menyusu Dini yang harus
di lakukan langsung setelah bayi di lahirkan, dan agar hasil maksimal IMD
dilakukan min. 1 jam/lebih.
2.
Pemberian ASI eksklusif (selanjutnya
saya tulis ASI X) selama 6 bulan pertama [tanpa di beri makanan tambahan
apapun, baik madu ataupun air putih].
3.
Setelah 6 bulan berikan MPASI = Makanan
Pendamping ASI yang berkualitas. [makanan pendamping ASI sebaiknya bukan
makanan instan/sufor, tapi makanan yg di olah sendiri].
4.
Berikan ASI selama 2 tahun/ lebih.
Kelas
kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang IMD . IMD = Inisiasi Menyusu
Dini adalah hal pertama yang harus di lakukan setelah bayi lahir. (bila
dilakukan baik dalam persalinan normal atau caesar). Prosedur IMD adalah
meletakkan bayi di dada ibu sesaat setelah bayi lahir, tanpa membersihkan bayi
(boleh di keringkan tapi telapak tangan tidak boleh di bersihkan). Letakkan
bayi di dada ibu, di tengah – tengah payudara ibu, mata sang bayi sejajar dengan
puting ibu. Biarkan bayi mencari puting sendiri (jangan di bantu). Bayi akan
beristirahat sebentar baru kemudian mencari puting ibunya. Sebaiknya IMD
dilakukan min. 1 jam/lebih dan sebaiknya ayah mendampingi untuk memberi support
pada sang ibu.
Yang
perlu diingat adalah bahwa ASI pasti CUKUP untuk bayinya, karena pada bayi yang
kuat nyusu sekalipun hanya mampu menghisap 60 – 70% ASI dari ibunya. Jadi
sebenarnya tidak ada istilah ASI Kurang. Dan jumlah, bentuk (kental atau cair)
dari ASI setiap ibu berbeda – beda sesuai dengan kebutuhan bayi.
Jumlah
kandungan ASI setiap ibu dipengaruhi oleh dua Hormon, yaitu: Hormon Prolaktin;
hormon yang hanya bisa dirangsang dengan pengosongan payudara (menyusui bayi
atau memerah payudara). Dan Hormon Oksitosin; hormon ini berkaitan dengan
kondisi psikis sang ibu. Hormon ini dapat di manipulasi, hormon ini akan
memproduksi dengan maksimal apabila sang ibu dalam keadaan tenang dan relaks
serta bahagia.
Kalau
bayi menangis terus setelah di beri ASI, jangan dulu memvonis bayi anda
kekurangan ASI. Karena mungkin saja bayi hanya ingin di peluk dan kangen
mendengarkan detak jantung ibunya. INGAT! Bayi menangis bukan berarti lapar.
Untuk
mengetahui apakah asupan ASI ke bayi kurang dapat di lakukan dengan memantau
frekuensi BAK = Buang air kecil sang bayi. Apabila dalam 1 x 24 jam BAK bayi 5
– 7 kali maka itu berarti ASI cukup untuk bayi. Tidak perlu menambahkan porsi
minumnya apalagi di tambahkan sufor. Apabila bayi masih menangis, kemungkinan
bukan di karenakan haus tapi karena faktor lain. Mungkin kepanasan atau
kedinginan atau merasa tidak nyaman atau kangen dengan pelukan dan suara detak
jantung ibunya. Cukup di dekap saja dengan penuh kasih sayang.
Ada
beberapa langkah agar pemberian ASI X bisa berhasil :
1.
Percaya diri ; hal ini bisa di dapatkan
apabila sudah mempersiapkan diri jauh – jauh hari sebelum melahirkan. Kemudian
mencari ilmu tentang ASI dan pemberian ASI X, dan sharing dengan Konselor
Laktasi. Kepercayaan diri ini juga bisa di dapat dengan dukungan dari keluarga
(suami, ortu, mertua, adik/kakak) dan dari komunitas ibu – ibu pendukung
pemberian ASI X, dukungan juga sebaiknya di dapat dari Tenaga Kesehatan yang
membantu persalinan (mendukung IMD dan rawat gabung).
2.
Komitmen ; sang ibu harus punya komitmen
dan bersikap keras kepala dalam pemberian ASI X. Apalagi kalau lingkungan tidak
mendukung.
3.
Mulailah dengan benar ; IMD langsung
setelah bayi lahir selama min. 6 jam.
4.
Berikan bayi hanya ASI saja
5.
Susui bayi dengan sepenuh hati.
Kalaupun
memang di rasa jumlah asupan ASI kurang, sebaiknya jangan berikan sufor.
Makanya penting kiranya mencari informasi soal donor ASI jauh – jauh hari
sebelum melahirkan, gunanya agar kita punya kesempatan untuk melakukan cek dan
ricek soal kesehatan ibu. Apabila donor ASI adalah saudara kandung atau saudara
dekat yang sudah di kenal dengan baik, dan mengetahui kebiasaannya..maka di
sarankan bayi menyusu langsung dari payudara donor ASI. Tp kalau bukan, akan
lebih baik menggunakan alat bantu. Dan donor ASI ini hanya sementara saja.
Yang
paling penting dalam tahap pemberian ASI Perah (baik ASI sang ibu sendiri yang
di pompa atau pun melalui donor ASI) adalah tidak menggunakan botol susu,
karena dapat menyebabkan bingung puting pada bayi. Beberapa alat yang dapat di
gunakan sebagai alat untuk memberikan ASI perah pada bayi adalah:
1.
Sendok plastik
2.
Gelas kecil
3.
Pipet atau alat pemberi obat yang mirip
dengan jarum suntik
4.
Softcup feeder
5.
Botol yang ujungnya sendok
Metode
pemberian ASIP
1.
Pangku bayi dalam keadaan setengah
duduk.
2.
Tempelkan pinggiran sendok/ gelas kecil
berisi ASIP pada bibir bawah bayi.
3.
Biarkan bayi minum sendiri dengan
bantuan lidahnya.
4. Jangan menuangkan ASIP ke dalam mulut
bayi (hal ini yang menyebabkan bayi tersedak).
Semoga
dengan sedikit uraian tentang ASI dan pentingnya pemberian ASI pada pertumbuhan
bayi dapat semakin memantapkan keinginan ibu – ibu atau calon ibu untuk memberikan ASI X pada bayi nya.
Okay...belum
semua yang saya dapatkan saya tuangkan dalam tulisan ini. insyaAllah lain waktu
saya sambung lagi ilmu tentang ASI nya.
semoga bermanfaat! ^_^
0 komentar:
Posting Komentar