Bismillahirrahmanirrahim..
Tulisan di
ambil dari buku Beginilah Jalan Dakwah Mengajarkan Kami. Penulis: Lili Nur
Aulia
Kita
semua pasti menyadari bahwa jalan dakwah ini adalah jalan yang di tempuh para
Nabi, dan semuanya sudah menyadari karateristik jalan dakwah ini bukanlah jalan
yang nikmat, nyaman, serta santai. Tapi ini adalah jalan yang sudah kita pilih
untuk kita lalui dalam hidup dan menuju kebahagiaan hakiki di akhirat. Agar
bisa bertahan dalam jalan dakwah ini,maka kita harus saling mengikatkan diri.
Setidaknya
ada lima ikatan yang mengharuskan kita tetap berada di jalan dakwah ini, yaitu:
1.
Rabithatu al ‘aqidah (Ikatan aqidah) = tali
ikatan aqidah Islamiyah yang menyatukan kita dengan jalan ini. Kesamaan imanlah
yang menghimpun dan mengikat kita bersama saudara – saudara kita di sini.
2.
Rabithatu al fikrah (ikatan pemikiran) = sejak
awal, kebersamaan kita di jalan ini memang di bangun oleh kesamaan cita – cita
dan pemikiran. Kita disatukan oleh kesamaan ide, gagasan, keinginan, dan cita –
cita hidup yang kita yakini merupakan sarana yang bisa menyampaikan kita kepada
keridhaan Allah.
3.
Rabithatu al ukhuwah (ikatan persaudaraan) = tak ada
yang melebihi warna jiwa kita setelah keimanan kepada Allah, kecuali suasana
persaudaraan karena Allah di jalan ini. Kita di jalan ini, diikat oleh ruh
persaudaraan yang tulus. Ruh persaudaraan yang tersemail melalui kebersamaan
kita berjalan dan memenuhi banyak tugas – tugas dakwah yang kita jalani. Kita
berharap, persaudaraan kita di jalan ini adalah seperti yang di gambarkan oleh
Rasulullah, tentang golongan orang – orang yang di naungi Allah di hari kiamat.
Dimana salah satu golongan itu adalah: orang yang saling bercinta karena Allah,
bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah.
4.
Rabithatu tanzim (ikatan organisasi) = dalam
organisasi dakwah ini, berlakulah ketentuan sebagaimana orang yang bekerja di
dalam sebuah perusahaan, dan harus terikat dengan ragam peraturan yang
diberlakukan. Seperti itulah kebersamaan kita di jalan ini. Kita juga mempunyai
disiplin dan aturan yang disepakati untuk diberlakukan selama kita berada di
jalan ini. Dan kitapun terikat dengan peraturan – peraturan itu.
5.
Rabithatu al ‘ahd (ikatan janji) = di jalan
ini, masing – masing kita telah mengikrarkan janji. Janji yang paling minimal
adalah janji yang tercetus dalam hati kita sendiri, kepada Allah. Atau, bahkan
juga kepada saudara – saudara perjalanan untuk tetap setia dan mendukung
perjuangan.
Andai
di tengah perjalanan, kita harus mengalami terpaan ujian, fitnah, godaan, dan
rayuan. Kita berharap semoga 5 buhul ikatan kita ini tidak pernah bisa
menghempas kita dari jalan ini.
0 komentar:
Posting Komentar