Kadang...bahkan sering, kita
(kita?? Saya aja kali) terlupa untuk bersyukur. Terlalu fokus pada apa yang
diinginkan, lupa untuk bersyukur atas apa yang sudah dimiliki.
Seringnya lupa bersyukur dan
berterima kasih pada Allah atas semua anugerah yang tela Allah berikan.
Ketika sakit, barulah menyadari
betapa mahalnya sehat itu.
Sekarang saya sedang belajar,
untuk lebih mensyukuri apa yang ada di depan mata. Karena setelah di lihat –
lihat, di pikirkan...banyak sekali hal yang patut di syukuri, dan bersabar
dengan sesuatu keinginan yang masih belum dikabulkan-Nya.
Setiap pagi, ketika Allah masih
mengizinkan saya untuk menyembah-Nya di sepertiga malam kemudian membaca Al-Qur’an
adalah sebuah anugerah yang tak terkira. Butuh perjuangan untuk tetap
istiqomah. Atau bersyukur karena sampai detik ini, alhamdulillah saya masih
punya orang tua yang lengkap, sedangkan banyak orang – orang di sekeliling
tidak seberuntung saya. Ada yang ibu nya sudah meninggal atau ayahnya yang
meninggal atau malah keduanya sudah meninggal, atau ada juga orang tua nya yang
masih lengkap, tapi salah satu orang tua meninggalkan keluarganya tanpa kabar
berita.
Saya juga belajar bersyukur dengan
melihat kondisi orang – orang di sekeliling saya.
Melihat teman saya yang harus
fight sendirian, karena suaminya harus di penjara akibat di tuduh melakukan
pelecehan sexual. Atau melihat jatuh bangunnya teman saya yang lain
mempertahankan rumah tangganya karena kehadiran orang ketiga. Dan masih banyak
kasus – kasus yang terjadi dalam hidup orang – orang di sekeliling saya yang
mengajarkan saya arti bersyukur.
Bagaimana sabar nya mereka
menghadapi semua ujian dari Allah.....menangis, galau...itu wajar. Tapi di
balik itu semua, saya melihat ketegaran mereka...mereka harus kuat demi anak –
anak nya. Amanah Allah yang dititipkan ke mereka.
Aaaaah....melihat kondisi di
sekeliling saya....mengajarkan arti bersyukur.
Yakin lah, tak ada yang salah
dengan apa yang terjadi dalam setiap helaan nafas kita. Allah lah sebaik – baik
perencana.
Kalau sampai hari ini belum
menikah juga sedangkan usia sudah kepala 3, yakin lah ...Allah sedang
menyiapkan yang spesial untuk kita. Atau Allah memberi kita (dan si pendamping
hidup kita nantinya) waktu untuk memperbaiki diri, menyiapkan diri dengan
sebaik-baiknya agar bisa menjadi pendamping hidup yang membawa pasangannya ke
Jannah.
Atau kalau ada yang Allah uji
hingga hari ini belum di beri momongan sedangkan ikhtiar sudah maksimal.
insyaAllah mungkin itu yang terbaik menurut Allah untuk saat ini....semoga
Allah beri kesabaran kepada kalian.
Semoga kita selalu menjadi orang
yang syukur nikmat. ^_^
Wallahualam bii showab.
0 komentar:
Posting Komentar