Rabu, 27 Maret 2013

kita yang butuh...

“’afwan kak, ane izin telat datang liqonya”
“’afwan kak ane izin gak datang liqo’, ada janji sama teman”
“’afwan kak, ane ada urusan. Jadi gak bisa datang liqo’”
Dan segudang ‘afwan2 yg lain dengan berbagai alasan...dari alasan yang masuk akal sampai alasan yang dibuat2. Bahkan, malah ada yang gak pake izin *hela nafas*.. berusaha untuk husnudzon, kalau yg tidak hadir liqo’ punya agenda yang jauuuuuuuuuh lebih penting.
Kalau mau jujur, terkadang ada masa ketika ingin sekali izin gak datang liqo’....mulai sibuk menyusun dan mencari- cari alasan yang (keliatannya) masuk akal. Tapi, alhamdulillah keinginan error itu tidak pernah terealisasi...selain karena merasa butuh, juga karena emang tidak ada alasan untuk tidak datang liqo’.
Kata salah satu MR saya yang terdahulu...”kalau seseorang sering lupa atau melalaikan agenda liqo’nya, itu berarti liqo’ belum jadi kebutuhannya. Jadi gak heran kalau sering gak datang bahkan tanpa izin.” Atau kata salah satu ustadz, seringnya kita datang terlambat atau tidak hadir di liqo’an mungkin saja menjadi salah satu penyebab terhambatnya kemenangan dakwah ini.
Ya...liqo’ emang bukan segalanya. Tapi agak berat sepertinya kalau kader dakwah gak liqo’. Gak ada kontrol jama’ah, gak ada yang ngingetin amal yaumi.
Mirisnya..ada beberapa kasus (semoga bukan fenomena), yang gak datang liqo’ karena gak sreg sama MR-nya, atau gak sreg sama teman liqo’nya. Kalau udah kayak gini, tinggal tanya aja deh, ikut dan datang liqo’ karena sapa? Ada juga yang mau liqo’ tapi MR-nya dia yang milih sendiri, plus waktunya sefleksibel yang dia bisa...et dah, yang butuh sapa? Yang banyak syarat sapa? *tepok jidat*.
Oh ya, yang ikut liqo’ bukan berarti orang suci yang luput dari dosa ya...sama sekali bukan. Justru di liqo’an adalah wadah dimana masing – masing dari kita menyadari kelemahan diri kemudian bahu membahu memperbaiki. Yang hafalannya lemah, insya’Allah disemangati supaya bersemangat menghafal, begitu juga amalan yaumi yang lain. Dan yang harus diingat juga MR bukanlah sesosok makhluk tanpa dosa dan tak punya salah, sama sekali tidak. MR juga sama dengan kita, manusia. Kodrat nya manusia adalah berbuat khilaf.
Buat saya, liqo’ itu salah satu agenda penting yang harus diusahakan semaksimal mungkin untuk di hadiri. Ada komitmen di sana, ada rindu di sana, ada cinta yang membuncah di sana, ada rangkulan yang menenangkan di sana, ada nasihat yg menyemangati di sana...bersinergi di sana.
Kalau suatu saat dikelompokkan dengan orang – orang yang sepertinya gak nyambung dengan kita, atau menjadi MTR dari seorang MR yang gak cocok, yakinlah itupun suatu materi yang ditunjukkan langsung oleh Allah. Pelajaran berharga tentang bagaimana menghargai orang lain, tidak memandang rendah atau remeh ke orang lain.
Menyadari sih bahwa setiap orang berbeda – beda memandang penting atau tidaknya liqo’. Mungkin ada yang beranggapan bahwa liqo’ hanya aktifitas pengisi waktu luang. Kalau ada waktu...datang. kalau nggak....ya gak datang.
Biasanya sih....IMO, yang sering gak datang liqo’ lebih sering protes, baik diungkapkan atau dalam hati. Sering mempertanyakan keputusan – keputusan jama’ah, bahkan melanggar atau melakukan yang bertolak belakang dengan keputusan jama’ah. *ngurut dada*....trus kalau keseringan gak datang liqo’...lama kelamaan juga bakal malas datang ke agenda – agenda jama’ah. Dan lama kelamaan pun akhirnya lepas.
Sooo..yuk sama – sama perbaiki kualitas liqo’an kita. Usahakan datang tepat waktu, ingat adab izin ketika berhalangan atau terlambat.
Wallahualam bi showab....ini hanya kegundahan saya, melihat beberapa kasus kader dakwah yang menggampangkan jadwal liqo’.

2 komentar:

  1. yup.. kita2 yg udah liqo ini mestinya bersyukur karena dari sekian banyak muslim di muka bumi ini, kita yang dipilih Allah untuk berada dalam jama'ah ini..

    BalasHapus
  2. dan di tempat kita (pontianak) akses liqo' sangat mudah

    BalasHapus

 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates