Rabu, 06 September 2017

Ujian dan rasa Syukur


 Setiap kita punya ujiannya masing – masing, kadarnya tak pula sama...ada yang mungkin lebih ringan, ada yang lebih berat. Tapi, tak juga bisa kita samakan kadar ujian setiap orang. Karena bisa jadi, bila suatu perkara yang terjadi pada kita, kita anggap sebagai ujian yang berat.... mungkin di pandang orang, ujian kita tak seberapa. Begitu juga sebaliknya. Jadi, memang bukan tugas kita untuk men’judge’ ujian yang sedang di hadapi seseorang.
Cara orang – orang menghadapi ujian pun berbeda – beda. Ada yang menanggapi ujian dengan santai, ada pula yang sampai stress ketika di hadapkan dengan ujian.
Ada yang menganggap ujian sebagai bentuk sayang Allah pada hamba-NYA. Menguji sampai sejauh mana sang hamba berhusnudzon dengan PENCIPTAnya. Tapi, tak sedikit pula yang menganggap ujian dari Allah itu sebagai bentuk “jahatnya” Allah. Naudzubillah....
Sebagai muslim... kita selalu diingatkan bahwa bila sesuatu terjadi dalam hidup kita pasti ada alasannya. Yang terlihat buruk di mata kita, belum tentu buruk juga di hadapan Allah (begitupun sebaliknya). Bisa jadi, yang terlihat buruk di mata kita, adalah satu cara Allah untuk menegur kita. 
Bahwa tak selamanya kekurangan itu dipandang sebagai ujian.... masih mungkin kekurangan itu ternyata sebuah anugerah. Contohnya ada orang yang uji dengan kemiskinan... di mata kita mungkin itu sebuah kekurangan. Tapi, mungkin itu sebenarnya anugerah buat keluarga tersebut...karena kalau di kasih kekayaan, maka dia akan ‘jauh’ dari Allah. Atau ketika seseorang di beri keistimewaan dengan tidak sempurnanya fisik, buta misalnya. Kita melihat hal itu sebagai kekurangan. Tapi, bisa jadi hal tersebut sebuah anugerah untuk orang tersebut, kenapa...paling tidak buat orang tersebut hal yang harus ‘dihisab’ nanti di hari akhir berkurang. Wallahualam.
Sering ketika berjalan melihat orang – orang yang hidupnya tak seberuntung kita. Ketika kita melihat pemulung memungut sampah, dan kita dapati anak – anaknya tidur di dalam gerobak yang di tariknya.... di situ pula muncul rasa syukur kita, bahwa kita hidupnya tidak sesengsara itu. Kalaupun kita bukan orang kaya, tapi Alhamdulillah kita punya rumah untuk bernaung.
Atau ketika kita bertemu dengan orang yang (maaf) fisiknya tak sempurna, seketika itu juga kita bersyukur bahwa Allah memberikan kita fisik yang sempurna. Lengkap seluruh panca indera, sehat raga.
Aaaah...jika dijabarkan satu persatu... pasti jauh lebih banyak hal yang patut kita syukuri. Bahwa ujian – ujian yang menghampiri, itu sebagai satu bukti bahwa Allah sayang sama kita. Bahwa Allah tak akan membiarkan hambanya mengaku beriman, tanpa DIA uji.
Semoga kita mampu mengambil ibroh dari setiap ujian yang menghampiri, Allah tegarkan diri, Allah titipkan keikhlasan untuk menghadapi semua ujian hidup.
Semoga rasa Syukur tetap mendominasi apa yang kita rasa dalam hidup.
Wallahualam bii showab.


0 komentar:

Posting Komentar

 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates