Setiap
kita punya ujiannya masing – masing, kadarnya tak pula sama...ada yang mungkin
lebih ringan, ada yang lebih berat. Tapi, tak juga bisa kita samakan kadar
ujian setiap orang. Karena bisa jadi, bila suatu perkara yang terjadi pada kita,
kita anggap sebagai ujian yang berat.... mungkin di pandang orang, ujian kita
tak seberapa. Begitu juga sebaliknya. Jadi, memang bukan tugas kita untuk men’judge’ ujian yang sedang di hadapi
seseorang.
Cara
orang – orang menghadapi ujian pun berbeda – beda. Ada yang menanggapi ujian
dengan santai, ada pula yang sampai stress ketika di hadapkan dengan ujian.
Ada
yang menganggap ujian sebagai bentuk sayang Allah pada hamba-NYA. Menguji sampai
sejauh mana sang hamba berhusnudzon dengan PENCIPTAnya. Tapi, tak sedikit pula
yang menganggap ujian dari Allah itu sebagai bentuk “jahatnya” Allah.
Naudzubillah....
Sebagai
muslim... kita selalu diingatkan bahwa bila sesuatu terjadi dalam hidup kita
pasti ada alasannya. Yang terlihat buruk di mata kita, belum tentu buruk juga
di hadapan Allah (begitupun sebaliknya). Bisa jadi, yang terlihat buruk di mata
kita, adalah satu cara Allah untuk menegur kita.
Bahwa
tak selamanya kekurangan itu dipandang sebagai ujian.... masih mungkin
kekurangan itu ternyata sebuah anugerah. Contohnya ada orang yang uji dengan
kemiskinan... di mata kita mungkin itu sebuah kekurangan. Tapi, mungkin itu sebenarnya
anugerah buat keluarga tersebut...karena kalau di kasih kekayaan, maka dia akan
‘jauh’ dari Allah. Atau ketika seseorang di beri keistimewaan dengan tidak
sempurnanya fisik, buta misalnya. Kita melihat hal itu sebagai kekurangan. Tapi,
bisa jadi hal tersebut sebuah anugerah untuk orang tersebut, kenapa...paling
tidak buat orang tersebut hal yang harus ‘dihisab’ nanti di hari akhir
berkurang. Wallahualam.
Sering
ketika berjalan melihat orang – orang yang hidupnya tak seberuntung kita. Ketika
kita melihat pemulung memungut sampah, dan kita dapati anak – anaknya tidur di
dalam gerobak yang di tariknya.... di situ pula muncul rasa syukur kita, bahwa
kita hidupnya tidak sesengsara itu. Kalaupun kita bukan orang kaya, tapi
Alhamdulillah kita punya rumah untuk bernaung.
Atau
ketika kita bertemu dengan orang yang (maaf) fisiknya tak sempurna, seketika
itu juga kita bersyukur bahwa Allah memberikan kita fisik yang sempurna. Lengkap
seluruh panca indera, sehat raga.
Aaaah...jika
dijabarkan satu persatu... pasti jauh lebih banyak hal yang patut kita syukuri.
Bahwa ujian – ujian yang menghampiri, itu sebagai satu bukti bahwa Allah sayang
sama kita. Bahwa Allah tak akan membiarkan hambanya mengaku beriman, tanpa DIA
uji.
Semoga
kita mampu mengambil ibroh dari setiap ujian yang menghampiri, Allah tegarkan
diri, Allah titipkan keikhlasan untuk menghadapi semua ujian hidup.
Semoga
rasa Syukur tetap mendominasi apa yang kita rasa dalam hidup.
Wallahualam
bii showab.
0 komentar:
Posting Komentar