Selasa, 12 September 2017

Jujur dalam Menasehati

Kadang (atau) bahkan sering, orang – orang bermanis – manis di depan kita, tapi di belakang kita, ngomongin kita. Saya juga kayak gitu.... namun, sekarang sedang diusahakan untuk dirubah.
Pada dasarnya saya ini orang yang gak pandai basa – basi. Senangnya to the point, hal ini yang seringkali dikeluhkan oleh sebagian teman – teman saya. Apalagi saya termasuk orang yang gak bisa pura – pura. Ekspresif, jadi apa yang saya rasakan, kemungkinan besar akan terlihat dari ekspresi wajah saya. Saya gak bisa pura – pura baik dengan orang yang gak saya suka. Syukurnya, sedikit sekali orang yang saya gak suka.
Nah terkait dengan judul tulisan ini. Seringnya kita merasa gak enak ketika menasehati orang lain. Karena seperti ada dinding tak kasat mata yang menghalangi. Kata – kata yang muncul dalam pikiran adalah “aaaah, nanti dia tersinggung”....atau ...”aduh, ntar dia marah sama aku”. Padahal, menurut saya, kejujuran tetap harus di utarakan mesti pahit.
Seperti beberapa waktu lalu, saya pernah ‘dipermalukan’ di depan suatu rapat oleh atasan saya. Seperti yang saya bilang,saya ini orangnya ekspresif ditambah moody, jadi seringkali teman – teman yang ‘kebetulan’ ada perlu dengan saya di saat mood saya sedang tidak baik, menjadi korban. Gak saya apa – apain sih, gak saya omelin juga. Tapi, judes, jutek dan blak – blakannya saya keluar hehehehe (malu sebenarnya mengakui ini). Tapi, percayalah, hal ini benar – benar sedang saya perjuangkan untuk saya ubah.
Saya (dan saya yakin juga kamu semua) pasti gak suka kan kalau diomongin di belakang tentang kekurangan kita. Kita semua tahu dosanya, tapi....ya itu sering kepeleset...apalagi kalau ada yang mancing X_X. Tabiat jelek ini juga sedang sangat saya usahakan untuk dihilangkan. Salah satu caranya tidak kepo dengan urusan orang, dan sebisa mungkin menegur langsung ke orang yang bersangkutan jikalau ada yang tidak saya setujui dari tingkah laku seseorang. Walaupun, untuk hal ini... harus benar – benar muter otak mencari kalimat yang tidak menyinggung. Meskipun, seringnya sifat blak – blakan saya sering muncul hehehehe.
Saya pikir, apabila orang yang bersangkutan tersinggung dengan ucapan atau sindiran saya. Paling tida, itu menandakan orang tersebut masih peka. Syukur – syukur kalau mau berubah. Kalaupun tidak, paling tidak sudah saya ingatkan.
Emang sih, dinasehati dengan jujur itu biasanya buat malu, tapi... bukankah teman yang baik itu adalah yang saling nasehat menasehati? Walaupun kejujuran dalam nasehat itu agak sedikit men-cubit ego kita. Karena pada dasarnya, kita seringnya tidak terima apabila dinasehati, merasa diri selalu benar.
Tapi, bukankah lebih baik menasehati langsung, dari pada ngomongin di belakang. Dapat solusi ...gak, yang ada nambah dosa.
Mudah – mudahan sih bisa benar – benar berubah menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Yang tak segan menasehati karena sayang, bukan karena ingin menjatuhkan.
Buat teman – teman saya di dunia nyata yang berinteraksi dengan saya, tolong ingatkan saya, sekiranya saya tergelincir. ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates