Kamis, 26 Januari 2017

Saya Memilih untuk Melepaskan

Dulu saya berpikir si A atau si B atau si C itu sahabat saya, saya mencintai mereka tulus....sampai akhirnya kini saya sadar, bahwa anggapan itu Cuma datang dari pihak saya. Tidak dari mereka. Bertahun – tahun saya baru menyadari bahwa rasa cinta saya sebagai sahabat tidak berbalas. Mereka tidak pernah ada untuk saya, mereka tidak menerima saya apa adanya, mereka tidak terima saya beri advice yang tidak sesuai dengan yang mereka inginkan. Mereka ada hanya ketika mereka merasa mereka butuh saya di suatu waktu. Selepas itu saya mungkin tidak dianggap ada.
Jadi sekarang saya memilih untuk melepaskan. Dan fokus pada orang – orang yang benar menyadari bahwa saya ada. Karena sungguh, sedih rasanya ketika keadaanmu tak dianggap ada oleh orang yang kau anggap. Berasa cinta bertepuk sebelah tangan gitu...tapi kayaknya ini rasanya lebih sakit dibanding dengan cinta bertepuk sebelah tangan dengan lawan jenis #eh #pengalamandiduahalitu #uhuk
Bertahun – tahun bahkan ada yang sampai puluhan tahun temenan (sebelum ini saya menyebutnya sahabatan), dan ternyata oooooh tidak, kami hanya berteman. Beberapa tahun lalu sebenarnya saya sudah menyadari, ya tapi seperti kata orang...terkadang cinta itu buta. Cinta membuat mu bisa menerimanya. Tapi, ya mungkin kesabaran dan keikhlasan saya tak sebesar dunia dan tak seluas samudera #halah. Setelah bertahun – tahun akhirnya saya menyerah...saya letih...dan saya memutuskan untuk ‘pergi’ dan menjauh. Awalnya sulit tapi akhirnya (mudah2an) saya bisa. Saya memilih untuk tidak melihat aktifitasnya dalam bentuk apapun.
Mungkin buat kamu saya lebay, mungkin banyak yang mikir “apaan sih?lebay deh...jangan segitunya kali”. Yaaaaaa, mungkin memang lebay...mungkin memang berlebihan....tapi, ya gimana. Ini yang saya rasakan...dan saya memilih untuk tidak merasakannya lagi.
Sekarang saya fokus sama orang – orang yang selalu ada untuk saya, yang bersedia mendengarkan keluh kesah saya tanpa menghakimi, tapi ketika salah saya tetap diingatkan. Saya memilih fokus pada orang – orang yang mengerti dan memahami mimpi saya tanpa menyindir walaupun sekedar bercanda. Saya memilih untuk fokus pada orang – orang yang bersedia mendengarkan cerita saya tanpa perduli apakah cerita saya absurd.
Oh yeaaaaah...buat kamu...kamu...kamu...dan kamu....adios, goodbye...kita tetap temenan, kalian tetap teman saya. Tapi, kalian bukan lagi orang penting di hidup saya. Semoga kita bisa sama – sama bahagia.
“it’s hurt to let go...but sometimes it hurt more to hold on. So...i choose to let you go”

 N/B: mungkin agak gak nyambung ya dengan videonya...tapi saya fokus ke kalimat 'We Don't Talk Anymore'

atau mungkin lebih tepatnya lagu ini ya...Let it Go...Let it Go.......

0 komentar:

Posting Komentar

 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates