“Iiih
kamu enak, udah nikah”
“iiih
senangnya udah punya anak”
“nyaman
lah hidup awak nih, dah punye rumah dah punye mobil”
“enaknye
jalan – jalan ke luar negeri tiap tahun”
Dan
masih banyak kalimat – kalimat lain yang menunjukkan kekaguman atau rasa iri
kita dengan hidup orang lain.
Padahal,
mungkin saja kenyataannya tak seindah bayangan kita.
“iiih senangnya dah punya
anak”....iya,
punya keturunan pasti membahagiakan. Tapi, banyak hal yang harus di pikirkan
ketika punya anak. Bagaimana mendidiknya agar menjadi anak yang sholeh/ah.
“nyaman lah hidup awak nih,
dah punye rumah dah punye mobil”......mana
tahu, semua barang itu di beli pake cara kredit. Dan mereka sebenarnya
kelimpungan dengan setoran wajib tiap bulan, belum termasuk dengan biaya –
biaya perawatan, bensin dan lain sebagainya. *Gengsi memang mahal*.
“enaknye jalan – jalan ke
luar negeri tiap tahun”.....gak
tau aja, ternyata jalan2 nya bukan benar2 jalan2 untuk refreshing, tapi untuk
berobat.
Sooooo...tak
semua yang kita lihat indah atau mengagumkan, benar2 terlihat seperti itu. Kita
tak tahu yang sebenarnya terjadi. Berhenti membandingkan hidup kita dengan
hidup orang lain. Apalagi kalau segala hal soal membanding – bandingkan itu
malah membuat kita susah untuk bersyukur.
Bersyukurlah
dengan apa yang ada dalam hidupmu.
Jika
sudah menikah, tapi belum di karuniai anak.....tetaplah bersyukur. Karena di luar hidup
mu, banyak sekali para single yang sedang menanti belahan jiwanya.
Jika
sudah menikah, sudah punya anak...maka
bersyukurlah. Karena banyak pasangan yang mendambakan memiliki keturunan. Jika ingin
punya anak, maka bersiaplah dengan segala resikonya.
Jika masih single pun...tetaplah bersyukur. Allah
masih memberimu kesempatan untuk belajar dan mempersiapkan diri menjadi
pasangan dan orang tua yang baik.
‘Rumput tetangga’ memang akan selalu terlihat
lebih indah, lebih hijau. Karena hanya itu yang kita lihat. Kita tak melihat
bagaimana mereka mungkin berpeluh lelah, untuk membuat ‘rumput’ itu tetap hijau dan indah. Kita tak melihat air mata yang
mereka tumpahkan. Kita tak melihat betapa mereka berperang melawan ego pribadi,
agar ‘rumput’ itu tetap indah dan
hijau di pandang orang.
Mari
lah kita fokus dengan ‘rumput’ yang
ada di halaman rumah kita sendiri....sehingga lebih mudah kita bersyukur. Bukankah
Allah bilang “bersyukurlah, maka akan AKU tambah nikmatmu”.
So....mari
kita belajar mensyukuri setiap hal dalam hidup kita.
0 komentar:
Posting Komentar