Jumat, 20 Januari 2017

Rumput tetangga lebih indah...

“Iiih kamu enak, udah nikah”
“iiih senangnya udah punya anak”
“nyaman lah hidup awak nih, dah punye rumah dah punye mobil”
“enaknye jalan – jalan ke luar negeri tiap tahun”
Dan masih banyak kalimat – kalimat lain yang menunjukkan kekaguman atau rasa iri kita dengan hidup orang lain.
Padahal, mungkin saja kenyataannya tak seindah bayangan kita.
“iiih kamu enak, udah nikah”......bisa saja sebenarnya orang tersebut belum mau/ingin menikah.
“iiih senangnya dah punya anak”....iya, punya keturunan pasti membahagiakan. Tapi, banyak hal yang harus di pikirkan ketika punya anak. Bagaimana mendidiknya agar menjadi anak yang sholeh/ah.
“nyaman lah hidup awak nih, dah punye rumah dah punye mobil”......mana tahu, semua barang itu di beli pake cara kredit. Dan mereka sebenarnya kelimpungan dengan setoran wajib tiap bulan, belum termasuk dengan biaya – biaya perawatan, bensin dan lain sebagainya. *Gengsi memang mahal*.
“enaknye jalan – jalan ke luar negeri tiap tahun”.....gak tau aja, ternyata jalan2 nya bukan benar2 jalan2 untuk refreshing, tapi untuk berobat.
Sooooo...tak semua yang kita lihat indah atau mengagumkan, benar2 terlihat seperti itu. Kita tak tahu yang sebenarnya terjadi. Berhenti membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Apalagi kalau segala hal soal membanding – bandingkan itu malah membuat kita susah untuk bersyukur.
Bersyukurlah dengan apa yang ada dalam hidupmu.
Jika sudah menikah, tapi belum di karuniai anak.....tetaplah bersyukur. Karena di luar hidup mu, banyak sekali para single yang sedang menanti belahan jiwanya.
Jika sudah menikah, sudah punya anak...maka bersyukurlah. Karena banyak pasangan yang mendambakan memiliki keturunan. Jika ingin punya anak, maka bersiaplah dengan segala resikonya.
Jika masih single pun...tetaplah bersyukur. Allah masih memberimu kesempatan untuk belajar dan mempersiapkan diri menjadi pasangan dan orang tua yang baik.
‘Rumput tetangga’ memang akan selalu terlihat lebih indah, lebih hijau. Karena hanya itu yang kita lihat. Kita tak melihat bagaimana mereka mungkin berpeluh lelah, untuk membuat ‘rumput’ itu tetap hijau dan indah. Kita tak melihat air mata yang mereka tumpahkan. Kita tak melihat betapa mereka berperang melawan ego pribadi, agar ‘rumput’ itu tetap indah dan hijau di pandang orang.
Mari lah kita fokus dengan ‘rumput’ yang ada di halaman rumah kita sendiri....sehingga lebih mudah kita bersyukur. Bukankah Allah bilang “bersyukurlah, maka akan AKU tambah nikmatmu”.
So....mari kita belajar mensyukuri setiap hal dalam hidup kita.

0 komentar:

Posting Komentar

 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates