Boleh curhat?................boleh lah, toh ini
blok pribadi saya hehehe.
Bukan curhat sih sebenarnya, hanya ungkapan
lintasan pikiran.
Umur saya sekarang 32th lebih 2 bulan, dan
sampai detik ini saya masih harus bersabar mencari (bukan menunggu) sang
pendamping hidup..belahan jiwa...kekasih hati...si pemilik tulang rusuk.
Mengapa saya bilang mencari bukan menunggu? Ya karena
sejatinya (setidaknya di saya) saya sedang berikhtiar mencari ‘dia’ yang masih
misteri buat saya.
Dan mencari gaya saya sepertinya berbeda dengan
gaya mencari orang – orang kebanyakan. Saya tidak melakukan aktifitas pacaran,
atau teman tapi mesra atau hubungan tanpa status. Cara saya mencari adalah saya
meminta bantuan teman – teman saya sekiranya mereka punya kenalan yang berniat
menikah juga
Teman – teman saya bertanya, kriteria pria
seperti apa yang saya inginkan untuk menjadi pendamping hidup saya?
Hmmmmmmm....sebenarnya jawaban saya standar
seperti jawaban perempuan kebanyakan. Seagama, beriman, sholeh, bertanggung
jawab, setia, pekerja keras, dan punya pekerjaan, sehat fisik dan rohani.
Tapi lebih utama adalah punya visi yang sama
dalam membangun rumah tangga
Karena sejatinya menikah bukan hanya sekedar
menyatukan 2 orang atau 2 keluarga, bukan hanya sekedar untuk menghalalkan
segala nya....tapi, lebih ke menikah itu untuk menggapai Ridho Allah, dan membangun
peradaban.
Rasanya rugi sekiranya menikah hanya agar biar
dibilang sudah ‘laku’ (emang kita barang dagangan?), atau menikah Cuma sekedar
biar gak dibilang perawan tua sama masyarakat. Menikah kan tidak sesimple
itu...ada banyak hal yang harus dipersiapkan, baik materi, dan terutama mental.
Jadi menikah tidak cukup hanya sekedar ingin.
Maka dari itu, mencari pendamping hidup yang
cocok, pendamping hidup yang satu visi adalah mutlak adanya.
Punya kesamaan visi bukan berarti harus punya
karakter sama, atau harus punya sifat
sama....sama sekali bukan. Punya kesamaan visi, berarti punya kesamaan atau
niat yang sama Rumah tangga ini akan seperti apa, mau di bawa kemana.
Maka selain kriteria – kriteria yang saya
sebutkan di atas, kesamaan visi sangat dilihat.
Kan susah nantinya kalau saya ingin RT saya ke
A...eh pasangan saya pengennya ke B. Berabe.
Contoh simple nya seperti ini....saya ProVaks,
akan sangat ribet kalau pasangan saya nantinya AntiVaks. J
Tapi....ini saya sih. Saya gak memaksa kamu yang
(berkesempatan mampir ke blog dan)
membaca tulisan ini berpikiran sama dengan saya.
Wallahu ‘Alam bii shawaab.
0 komentar:
Posting Komentar