Dulu...mungkin
saja dirimu adalah sosok penting dalam hidup seseorang. Keberadaanmu selalu di
cari olehnya...ponsel pintar mu tak pernah sepi dari sms dan telponnya, inbox
socmed dan email mu selalu ada pesan darinya. 1 hari bisa beberapa kali dia
mengirim chat padamu, bahkan ketika chat itu hanya berisikan emoticon hug.
Tapi...tiba –
tiba saja, dia yang (dulu) menjadikan mu penting dalam hidupnya, berubah. Tak ada
lagi sms yang terkirim, tak ada lagi telpon yang tersambung, tak ada lagi pesan
– pesan berisikan curhatan di inbox email atau socmedmu.
Kini...kamu
bukan lagi sosok penting dalam hidupnya, kamu hanyalah kenangan baginya. Ntah masih
diingat atau tidak.
Kini.....kamu
terasa asing baginya...jangankan sampai menelpon berjam – jam seperti dulu, 1
sms pun tak ada lagi di ponsel pintarmu.
Sudah biasa....ada
yang akan pergi dan datang dalam hidup kita. Bergilir....
Seperti kalimat
seorang teman :
Terimalah
fakta dan realita bahwa dalam berkawan, pasti ada yang kemarin ngeklik dan
asik, hari ini udah ndak lagi.
Ada
yang dari kemarin emang ndak ngeklik, mau dipaksakan bagaimanapun, ndak bakalan
nemu kliknya.
Ada
yang kita ngerasa klik, dia biasa saja dan sebaliknya.
Tentu
ada juga yang dari dulu tetap bisa klik dan selalu asik, meski tak intensif
komunikasi dan jarak memisahkan.
Begitulah
dinamika perkawanan. Terima saja. Ikhlas saja.
Tak mudah
menerima kenyataan bahwa kamu bukan lagi sosok penting dalam hidupnya,
tapi...memaksanya pun tak akan mengubah kenyataan...malah mungkin akan
memperburuk.
Maka yang bisa
kamu lakukan adalah menerimanya dengan ikhlas...walaupun berat.
0 komentar:
Posting Komentar