Jika engkau bertemu dengan teman yang sudah cukup lama tak kau
temui, maka ketika bertemu, tanyalah kabarnya? Hambat mulutmu untuk berucap
sesuatu yang membuatnya tidak nyaman, seperti “haaaaai…masih sendiri aja, gak
bosen kah?”. Mungkin…. Mungkin maksudmu itu hanya sebuah candaan, tapi sungguh
candaan seperti itu sangat tidak lucu. Mungkin kau liat senyum tetap terpasang
di wajahnya, atau diapun turut tertawa dengan candaan tidak lucumu itu, tapi
yakinlah… di hatinya dia menyimpan luka, tertawa yang dilontarkannya hanyalah
upayanya untuk tetap terlihat tegar di depan orang – orang. Apalagi kalau
kalimat – kalimat itu kau lontarkan di depan orang tuanya. Sungguh… hal itu
menjadi seperti tikaman belati di dada.
Lalu ketika sang korban bercerita tentang perasaannya, jangan kau
jawab dengan “gak usah lebay lah” atau “gitu aja baper”. Ooooh tahukah kau,
kalimat – kalimat itu semakin menyakitkan.
Aku merasakannya… dan masih merasakan sakitnya hingga detik ini. Apalagi
ketika ada tambahan kalimat seperti “oooh belum nikah?kenapa belum nikah? Banyak
milih nih kayaknya”. Ya Allah… Cuma Allah yg menitipkan kesabaran hingga mulut
tidak membalas.
Tahukah kalian… hai orang – orang yang Allah limpahi dengan rezeqi
cepat menikah, sesungguhnya kami pun tak mau belum menikah hingga saat ini. Sungguh
kami pun ingin menggenapkan setengah dien kami. Tapi, takdir Allah masih meminta
kami untuk bersabar.
Tahukah kalian… betapa susahnya kami berusaha untuk tetap terjaga
dalam koridor syar’i. tetap berusaha untuk istiqomah tidak menjalin hubungan
dengan lawan jenis kecuali dalam ikatan pernikahan?. Kami harus menghadapi
pertanyaan – pertanyaan kalian, ditambah dengan ekspresi terluka orang tua
kami. Betapa kami merasa menjadi anak yang belum bisa membahagiakan orang tua
kami.
Pernahkah kalian berpikir sedikit saja, betapa tertekannya orang tua
kami melihat anak gadisnya dengan usia dewasa masih belum menemukan jodohnya?
Jadi….tolong…tolonglah untuk sedikit menahan mulut kalian untuk
bertanya sesuatu yang tidak penting hanya demi basa basi. Masih banyak topik
obrolan yg lain dibanding dengan pertanyaan “kapan nikah”.
Wallahualam bii showab… maafkan saya yang (mungkin saja) lebay dan
baper
0 komentar:
Posting Komentar