Jumat, 05 Oktober 2012

magnet PNS

Magnet P.N.S.

PNS alias Pegawai Negeri Sipil ternyata masih jadi impian kebanyakan orang tua di Indonesia. PNS masih menjadi “primadona” dalam hal kerjaan yang didambakan. Bahkan sampe ada yang rela nyogok puluhan juta rupiah hanya agar anaknya jadi PNS.

Kenapa bisa menjadi PNS begitu di kejar? Mungkin karena katanya menjadi PNS, hari tua terjamin karena ada uang pensiun, (mungkin) lebih mudah meminjam di bank (dengan mengagunkan SK PNS), atau masih banyak alasan lainnya. Satu hal yang harus di cermati adalah ketika menganggap menjadi PNS berarti hari tua terjamin....hati – hati, jangan sampai karena berpikir seperti itu kita menjadi lupa bahwa tak ada jaminan dalam hidup. Jadi lupa bahwa yang menjadi gantungan harap semua manusia adalah Allah. Selama engkau berdoa dan berusaha, insyaAllah akan ada jalan.


Sepertinya hampir semua orang tua di Indonesia berharap anaknya menjadi PNS, bangga kayaknya kalau anaknya jd PNS, menghargai anaknya kalau si anak udah jadi PNS. Jadilah orang tua meWAJIBkan anak2nya untuk jadi PNS. *WT...*.

Padahal, tak da satu pun dalil dalam al-qur’an maupun sunnah dan hadits yang mewajibkan seseorang untuk menjadi PNS. Dan orang tuapun tak akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti ketika anaknya gak jadi PNS. Lalu kenapa, begitu gigihnya orang tua memaksa anaknya untuk menjadi PNS. Bahkan tak perduli, kalau si anak tak berminat untuk jadi PNS. Alasan memaksa anaknya untuk menjadi PNS pun tak jelas, hanya “hal itu buat kami bangga”...(lagi2 *WT...*)...iiiiisssssshhh.
Memaksa anaknya jadi PNS sampe segitunya, tapi tak pernah (alias jarang) orang tua yang memaksa anaknya untuk tunduk dan patuh pada Allah (ya iyalah, merekanya aja gak patuh). Gak banyak orang tua yang memaksa (sepaksa-paksanya) anaknya untuk menggunakan jilbab, gak banyak orang tua yang melarang anaknya pacaran, gak banyak orang tua yang menyuruh anaknya mengejar ilmu akhirat selain ilmu dunia. Bahkan sekarang, banyak orang tua yang malah melarang anaknya untuk menutup aurat dengan alasan nanti susah dapat kerja, nanti lama nikahnya, nanti dianggap teroris, dll. (sepertinya tidak ingat bahwa Allah lah yang mengatur seluruh rezeki). Masih banyak orang tua yang bangga kalau anaknya punya pacar, tak perduli kalau anaknya menjadi “murahan” (asal anaknya gak dibilang kuper sama orang lain). Masih banyak orang tua yang melarang anaknya untuk ikut liqo’an dengan alasan ntar di kira teroris ma orang. Gak usah lah fannatik – fanatik amat, biasa – biasa ajalah [lagi2 *WT...*]. Ngikut perintah Allah dibilang fanatik, ngikut perintah syetan dibilang keren. Iiiiiiiissssshhhh.

Orang – orang tua yang udah mulai sepuh dan gak mau open minded, masih arogan dengan pendapatnya...akan berusaha sekuat tenaga memaksa anaknya untuk menjadi PNS, bahkan sampe tega menyebut anaknya dengan sebuta anak durhaka, tak bisa membahagian ortu, tak bisa membuat ortu bangga kalau anaknya gak jadi PNS. *miris* L. Padahal anak – anaknya berusaha sekuat tenaga ngebahagiain ortu, berusaha sekuat mungkin untuk membuat ortu bangga. Dan tak dianggap. *helanafassuperberat*

Tapi seberapapun tak terimanya kita dengan pemikiran itu, seberapapun terlukanya kita dianggap anak durhaka, seberapapun sedihnya tak di hargai, seberapapun merananya dianggap tak berharga. Tetaplah berusaha untuk selalu positive thinking dengan sikap mereka. (mungkin) mereka hanya mau yang terbaik untuk anaknya. Tetaplah menghormatinya, tetaplah menyayanginya...karena sesungguhnya itu hanya sebagian kecil saja...tetaplah kasih sayang mereka tidak akan pernah mampu kita balas.

Allahualam bi showab...

0 komentar:

Posting Komentar

 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates