Selasa, 19 Desember 2017

Kamu Bahagia ?

Kamu bahagia?
Tiba – tiba saja ada yang bertanya seperti itu sama saya . ketika saya tanyakan kenapa pertanyaan itu ditujukan ke saya, si penanya hanya bilang bahwa dia penasaran dengan hidup saya. Kok kayaknya gak ada beban . saya cukup heran sih, kalau dia memang melihat hidup saya seperti tidak ada beban, lalu kenapa dia bertanya apakah saya bahagia. Si penanya lalu menjelaskan bahwa mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah Apakah saya benar – benar bahagia dengan hidup saya?.
Ketika saya menjawab bahwa saya bahagia pun, si penanya sepertinya tak percaya...berkali – kali dia bertanya untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa saya benar bahagia. Lalu saya pun bertanya pada si penanya kenapa dia bertanya tentang itu. Ternyata dia cukup heran dengan saya yang masih berstatus Single dan tetap santai – santai saja, masih bisa tertawa bahagia. Padahal dia punya teman yang usianya jauh di bawah saya, tapi hari – harinya galau karena jodoh belum datang menghampiri.

Oooowwww....ternyata. saya hanya tersenyum sambil meyakinkannya sekali lagi bahwa saya benar – benar bahagia dengan hidup saya.
Mungkin pikiran itu terlintas dalam pikirannya karena orang – orang di sekitarnya lebih banyak yang menunjukkan kegalauan. Aaaaaah....mungkin, dia harus lebih melebarkan sayap pertemanannya. Saya punya banyak teman yang usianya di atas saya dan sampai sekarang mereka (paling tidak kelihatan) baik – baik saja. Mereka enjoy dengan kehidupannya masing –masing, fokus pada hal – hal yang sudah Allah anugerahkan dalam hidup mereka, meletakkan alasan mereka bahagia pada suatu hal yang sangat mudah mereka jangkau.
Saya pun begitu...saya belajar meletakkan sumber kebahagiaan saya, di tempat yang paling dekat dengan hidup saya.tapi, mungkin saja...alasan saya bahagia tak sama dengan alasan mereka bahagia.
Apakah karena itu saya selalu bahagia? Ya tidak juga, sama seperti manusia pada umumnya...terkadang adalah lintasan – lintasan pikiran yang sedikit menimbulkan kegalauan. Tapi, kembali lagi....alhamdulillah, saya selalu menemukan alasan untuk bahagia.
Buat saya...rasa bahagia itu kita yang ciptakan. Dan rasa bahagia bisa hadir karena ada rasa syukur dan sabar di dalamnya. Bisa bersyukur dengan apa yang Allah anugerahkan saja sudah merupakan alasan untuk bahagia, ketika masih banyak orang yang terlalu fokus terhadap apa – apa yang belum ada dalam genggaman.
Jadi...kalau ada lagi yang bertanya Apakah saya bahagia? Saya bisa menjawab tegas Ya, saya bahagia....selama Allah Ridho.


Pontianak, 19 Desember 2017

0 komentar:

Posting Komentar

 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates