Kamu
bahagia?
Tiba
– tiba saja ada yang bertanya seperti itu sama saya . ketika saya tanyakan
kenapa pertanyaan itu ditujukan ke saya, si penanya hanya bilang bahwa dia
penasaran dengan hidup saya. Kok kayaknya gak ada beban . saya cukup heran sih,
kalau dia memang melihat hidup saya seperti tidak ada beban, lalu kenapa dia
bertanya apakah saya bahagia. Si penanya lalu menjelaskan bahwa mungkin
pertanyaan yang lebih tepat adalah Apakah saya benar – benar bahagia dengan
hidup saya?.
Ketika
saya menjawab bahwa saya bahagia pun, si penanya sepertinya tak
percaya...berkali – kali dia bertanya untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa
saya benar bahagia. Lalu saya pun bertanya pada si penanya kenapa dia bertanya
tentang itu. Ternyata dia cukup heran dengan saya yang masih berstatus Single
dan tetap santai – santai saja, masih bisa tertawa bahagia. Padahal dia punya
teman yang usianya jauh di bawah saya, tapi hari – harinya galau karena jodoh
belum datang menghampiri.
Oooowwww....ternyata.
saya hanya tersenyum sambil meyakinkannya sekali lagi bahwa saya benar – benar bahagia
dengan hidup saya.
Mungkin
pikiran itu terlintas dalam pikirannya karena orang – orang di sekitarnya lebih
banyak yang menunjukkan kegalauan. Aaaaaah....mungkin, dia harus lebih
melebarkan sayap pertemanannya. Saya punya banyak teman yang usianya di atas
saya dan sampai sekarang mereka (paling tidak kelihatan) baik – baik saja. Mereka
enjoy dengan kehidupannya masing –masing, fokus pada hal – hal yang sudah Allah
anugerahkan dalam hidup mereka, meletakkan alasan mereka bahagia pada suatu hal
yang sangat mudah mereka jangkau.
Saya
pun begitu...saya belajar meletakkan sumber kebahagiaan saya, di tempat yang
paling dekat dengan hidup saya.tapi, mungkin saja...alasan saya bahagia tak sama
dengan alasan mereka bahagia.
Apakah
karena itu saya selalu bahagia? Ya tidak juga, sama seperti manusia pada
umumnya...terkadang adalah lintasan – lintasan pikiran yang sedikit menimbulkan
kegalauan. Tapi, kembali lagi....alhamdulillah, saya selalu menemukan alasan
untuk bahagia.
Buat
saya...rasa bahagia itu kita yang ciptakan. Dan rasa bahagia bisa hadir karena
ada rasa syukur dan sabar di dalamnya. Bisa bersyukur dengan apa yang Allah
anugerahkan saja sudah merupakan alasan untuk bahagia, ketika masih banyak
orang yang terlalu fokus terhadap apa – apa yang belum ada dalam genggaman.
Jadi...kalau
ada lagi yang bertanya Apakah saya bahagia? Saya bisa menjawab tegas Ya, saya
bahagia....selama Allah Ridho.
Pontianak,
19 Desember 2017
0 komentar:
Posting Komentar