Jumat, 07 Oktober 2011

cerita


Kemaren waktu “melingkar”...semua mengangkat topik hangat yaitu pernikahan...hmmmm, apanya yang hangat? Sepertinya biasa saja, gak ada yang istimewa. Yups, kalau Cuma membahas pernikahan yang biasa – biasa saja memang tidak ada yang istimewa. Tapi kami kemaren membahas sukaaaaaaaaaaaaaaaaa dan duka nya setelah menikah (sengaja nulis sukanya panjang, untuk menunjukkan bahwa dalam pernikahan lebih banyak sukanya dari pada duka {ini kata temen yang sudah menikah :p}. Jujur, kemaren lebih banyak membahas problematika yang terjadi dalam pernikahan. Dari komunikasi, sampe ke perselingkuhan.
Kata teman – teman “melingkar” yang sudah menikah.... komunikasi antara suami dan istri mutlak di perlukan, bahkan memegang peranan penting dalam keberlangsungan sebuah pernikahan. Hmmmmm, simple kayaknya, tapi ini penting. Kata mereka, kita harus tetap berkomunikasi dengan pasangan bahkan ketika kita dekat apalagi kalau jauh. Komunikasi juga bisa menunjukkan keperdulian seseorang terhadap pasangannya. Masih kata teman – teman “melingkar” tadi.  Jangan malu bertanya pada pasangan, apalagi kalau sudah ada bibit curiga di hati, tapi bertanyanya harus dengan halus dan tidak menuduh. Sekali – kali saling tukar melihat hp pasangan juga di perlukan.
Salah satu teman “melingkar” bercerita tentang seorang temannya yang sudah menikah bertahun – tahun dan sudah punya beberapa anak. Si istri ini adalah ibu rumah tangga. Biasanya si istri bukanlah tipe istri yang senang membuka hp suaminya, tapi ntah kenapa suatu hari si istri punya keinginan kuat untuk melihat hp suaminya (mungkin feeling istri kali ya?). alangkah terkejutnya sang istri ketika menemukan di inbox suaminya penuh dengan sms – sms dari perempuan lain. Setelah berusaha menenangkan diri, lalu sang istri mengajak suaminya berbicara serius. Setelah di tanya si suami berkilah, perempuan itu adalah teman kantor yang butuh tempat curhat. Sang istri berusaha maklum, tapi tetap mengatakan sama suaminya untuk tidak dekat – dekat lagi dengan perempuan itu, sang suami mengiyakan. Beberapa saat berlalu, lagi – lagi dia merasa ada yang ndak beres sama suaminya. Akhirnya di bukanya kembali hp suaminya, diperiksa kembali inboxnya. Oalah, ternyata sang suami masih ber-sms-an dengan perempuan itu. Sekali lagi di ajaknya sang suami untuk berbicara serius, ditanyakannya pada sang suami apakah sang suami mencintai perempuan itu. Lalu sang istri mengatakan bahwa, kalau sang suami mencintai perempuan itu, maka sang istri akan membantu suaminya mengurus pernikahan dengan perempuan itu. Tapi nanti, setelah urusan pernikahan dengan perempuan itu selesai, sang istri minta suaminya mengurus perceraian mereka. Sang suami langsung menolak usul tersebut. Karena sang suami mengaku tidak mencintai perempuan itu, dia hanya merasa kasian. Sang istri berusaha untuk percaya dan meminta kepada sang suami untuk dipertemukan dengan sang perempuan. Setelah bertemu dengan sangat bijaknya sang istri menasehati perempuan tersebut, sampai pada akhirnya sang istri bilang bahwa, bila perempuan itu butuh tempat curhat, bisa menghubungi si istri bukan si suami. Dan sang istri mencarikan pasangan hidup untuk si perempuan tersebut.
Hmmmmm....ada ibrah yang dapat kita temukan dari pengalaman sang istri di atas. Yaitu sabar, dan ikhlas. Serta ibrah yang paling penting yang harusnya dapat “ditangkap” oleh kami para gadis yang masih lajang. Yaitu hati – hati bergaul dengan lawan jenis baik yang belum menikah terlebih lagi suami orang. Jangan sampai dengan dalih ingin terus menjaga ukhuwah, sehimgga mengirim sms – sms taujih untuk lawan jenis, apalagi sms – sms yang bernada mesra. Kalau pun harus menghubungi lawan jenis, hanya dilakukan bila benar – benar ada keperluan. Dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Ini menjadi pengingat buat saya (karena saya masih gadis) untuk hati – hati berinteraksi dengan lawan jenis. Harus tahu batasan – batasan yang mana yang boleh dan yang tidak ketika berinteraksi dengan lawan jenis, terlebih lagi dengan laki – laki yang sudah menyandang status suami.
Wallahualam bi showab...mari sama – sama menjaga diri. Berinteraksi lah seperlunya dengan lawan jenis. Ketika berinteraksi harus tetap ada batasan. J

1 komentar:

  1. Ya ampun kak :'(
    Kalau sari mungkin dah ga sabaran dr pertama kali mergokin inboxnya, ga kyk dia yg sabaran bgt.. Patut dicontoh kesabaran istrinya tuh..tp GA PATUT dicontoh nakalnya suami diatas...!!!!

    BalasHapus

 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates