Oktober hampir berakhir, dan
baru 1 tulisan yang di share di blog. Yaaaa, seperti biasalah, ide banyak..
tapi begitu mau dituangkan menjadi sebuah tulisan, lalu nge-blank atau tiba2
stag ditengah menulis. Tapi, ya demi menepati janji pada diri sendiri untuk
tetap berusaha maksimal ngisi ini blog biar gak karatan. Jadi ini cerita soal
saya (akhirnya) terpaksa nonton film horor Pengabdi Setan.
Jadi ceritanya, beberapa
minggu lalu sepupu mengajak saya untuk nonton film horor Pengabdi Setan. Karena
saya tahu diri saya akan mudah sekali terbayang – bayang, jadi saya memilih
jalan aman untuk tidak nonton film horor. Awalnya sepupu pasrah karena saya gak
mau. Ealah, seminggu kemudian ternyata dia mencoba membujuk saya lagi. Saya kan
pada dasarnya gak tegaan gitu ya, selain karena agak – agak penasaran dengan
film yang di sebut – sebut sebagai film horor Indonesia terseram saat ini. jadi
lah saya mulai luluh. Tapi, karena gak mungkin saya balik malam sendirian
(terpaksa nonton malam, karena suaminya sepupu Cuma bisa malam), jadilah saya
ngebujuk ibu saya buat ikutan nonton, dan saya bilang... kalau selesai nonton,
saya ketakutan maka saya bakal tidur bareng ibu saya (hahahahaha...dasar saya
penakut). Karena ibu setuju, jadilah kami nonton film horor di malam jum’at
(emang kenapa? Ya gak papa sih hahahaha).
Dapat tiket yang jam 20.30,
karena waktu yang lebih awal dari itu udah penuh. Jam 20.00 sampai di mall,
sempat jalan – jalan dulu ke toko buku. Singkat cerita, di dalam bioskop kami
duduk di bangku A (paling atas bo’), di samping kanan ibu saya, di samping kiri
sepupu saya.
Sejujurnya yang buat serem
dari film pengabdi setan adalah efek suaranya (menurut saya loh ya), dan
suasana gelap. Sosok si ibu juga menyeramkan sih (hahahaha). Saya nonton dari
balik sela jemari (#ngakak), dan diketawain sama ibu dan sepupu. Satu yang saya
sayangi dari film ini adalah kesan pak ustadz yang sepertinya Cuma jadi pemanis
saja. Cukup dipakaikan baju koko trus kalau ketemu ngucap salam. Ya, gak bisa
disalahkan juga sih, toh ini bukan film religi. Tapi, ya...saya pikir, akan
lebih baik kalau sosok pak ustadz itu gak usah diadakan sama sekali. Toh gak
ada gunanya juga hehehehe.
Trus beberapa hari kemudian,
ternyata film Pengabdi Setan versi lama ditayangkan kembali di salah satu
stasiun tv swasta. Saya memilih untuk gak nonton aja, demi kedamaian
hahahahaha. Tapi ibu dan abang saya yang pertama nonton. Dan ibu saya, yang
waktu kita nonton film ini dibioskop bisa ketawa – ketawa (saya juga heran si
ibu ngerasa nonton film komedi), akhirnya mengakui kalau film pengabdi setan
versi lama jauuuuuuuuuuh lebih seram dibandingkan dengan versi yang baru.
kalau kamu mau tahu sinopsis tentang film ini bisa ke link ini --> Sinopsis Pengabdi setan
kalau kamu mau tahu sinopsis tentang film ini bisa ke link ini --> Sinopsis Pengabdi setan
Aaah udah ah...itu aja yang
mau saya tulis
0 komentar:
Posting Komentar