Surat
seorang akhwat untuk seluruh ikhwan di dunia
Wahai
ikhwan...
Dengarkan
(bacalah) sejenak pesan kami barisan akhwat untuk kalian...
Wahai
ikhwan...
Sungguh
kami sangat senang jika diperhatikan, apalagi jika kalian adalah ikhwan yang
dewasa, atau ikhwan yang alim, atau ikhwan yang cool, atau ikhwan yang cerdas
padahal kami belum mampu berhijab secara baik. Karena itu tundukkanlah
pandangan kalian dengan makna yang sebenarnya, dan janganlah kalian ikuti
pandangan pertama dengan pandangan berikutnya.
Jangan
pernah kau tatap mata kami penuh, bahkan tak perlu kau lirikkan matamu untuk
melihat kami. Bukan....bukan karena kami terlalu indah, tapi karena kami
seorang yang masih kotor. Kami biasa memakai topeng keindahan pada wajah buruk
kami, mengenakan pakaian sutra emas yang akan bisa memalingkan diri kalian.
Wahai
akhi, berhati – hatilah kalian ketika menyapa kami dengan chatting di dunia
maya, diskusi dengan hal – hal yang tidak perlu, katanya dakwah di dunia maya,
tetapi yang diobrolkan jauh dari nilai esensi dakwah.
Duhai
akhi...
Kami
juga inginnya terus dekat dengan kalian para ikhwan. Tapi, maaf...bukan karena
apa – apa tapi lebih karena perhatian yang kalian berikan kepada kami, meskipun
sesungguhnya kami sangat malu akan hal ini, terkadang kami pun terlepas kata
dan tingkah laku, yang malah menjadikan kami dan kalian semakin tak mengenal
batas, karena itu pertama nasihatilah kami akan azab Allah dan SETELAHNYA
janganlah membalas bentuk perhatian kami.
Akhi....
Wanita
adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa saya
tidak suka pernyataan tersebut, tapi itu fakta. Sangat mudah membuat wanita
bermimpi.
Akhi...tolonglah....berhentilah
memberi angan – angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau di sapa. Atau
membuang muka kalau di puji. Tetapi, jujur saja...ada perasaan bangga. Bukan kami
suka pada antum (mungkin)... tapi suka karena di perhatikan “lebih”.
Diantara
kami, ada golongan maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami
mempunyai hati suci. Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta’aruf bila
antum benar – benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan ilegal yang
bisa jadi berumur tak Cuma dalam hitungan bulan, tetapi menginjak usia tahun,
tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.
Duhai
akhi...tolong....kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju
pada-NYA. Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan bagi
laki – laki baik.
Jangan
ajak mata kami berzina dengan memandangmu, jangan ajak telinga kami berzina
dengan mendengar pujianmu, jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima
hadiah kasih sayangmu, jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu,
jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu.
Wahai
akhi....kalian sebagai saudara kami...tolong...jaga kami. Karena kami akan kuat
menolak rayuan preman, tapi bisa jadi kami lemah dengan surat cinta kalian. Bukankah
akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahi-NYA? Bukankah lebih
membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi di ridhoi-NYA?
Karenanya
saudara ku...janganlah kita berbuka sebelum waktunya. Memanen sebelum masanya. Bersabarlah..tunggulah
hingga saat nya tiba.
Allahu
alam bi showab...
~
peringatan buat sahabat – sahabat dan juga pada diri ini yang senantiasa
khilaf, akhir kata saya memohon ampun kepada Allah...Robb yang maha Penyayang
dan Maha Pemberi Petunjuk ~
N/B
: tulisan di atas saya dapat dari note FB seorang teman...semoga bisa menjadi
renungan baik untuk akhwat dan ikhwan.
renungan sekali, semoga bisa menjadi insan yang lebih baik dengan membaca blog ini, tapi nyicil ya karena belum tentu bisa full dilaksanakan, hanya masalah waktu
BalasHapussilahkan...ambil yang bermanfaat, buang yang jelek hehehehe. terima kasih sudah mampir
BalasHapus