Kamis, 11 Februari 2016

Kapan Nikah??

Kamu jomblo/single? Pasti kamu pernah bahkan sering di tanya ‘kapan nikah?’ sepertinya pertanyaan ‘kapan nikah?’ adalah pertanyaan wajib yang harus ditanyakan, tanpa perduli...pertanyaan ‘kapan nikah?’ itu mungkin saja sedikit melukai hati orang yang ditanya.

Buat saya Pertanyaan ‘Kapan Nikah?’ adalah pertanyaan basa basi yang basi dari kebanyakan masyarakat Indonesia.
Sayangnya pertanyaan ‘kapan nikah?’ itu tidak pernah berhenti sampe di situ....seringnya ada pertanyaan – pertanyaan lanjutan, sesuai dengan jawaban yang kita berikan.
Seringnya, orang yang bertanya ‘kapan nikah?’ itu emang asli basa basi, bukan bentuk kepedulian murni. Suudzon kah? Saya kira tidak. Mungkin, memang ada yang benar – benar bertanya karena perduli. Tapi, saya pikir....lebih banyak yang bertanya Cuma karena basa – basi, atau bahkan karena kepo.

Selasa, 09 Februari 2016

Mencari (bukan menunggu) Pendamping hidup...


 Boleh curhat?................boleh lah, toh ini blok pribadi saya hehehe.
Bukan curhat sih sebenarnya, hanya ungkapan lintasan pikiran.

Umur saya sekarang 32th lebih 2 bulan, dan sampai detik ini saya masih harus bersabar mencari (bukan menunggu) sang pendamping hidup..belahan jiwa...kekasih hati...si pemilik tulang rusuk.
Mengapa saya bilang mencari bukan menunggu? Ya karena sejatinya (setidaknya di saya) saya sedang berikhtiar mencari ‘dia’ yang masih misteri buat saya.

Tentang Allah dan Prasangka Kita

Banyak yang salah memahami tentang hadits “Seseungguhnya Aku di sisi prasangka hambaKu kepadaKu”.
Ust. Salim A. Fillah memberikan penjelasan tentang hal ini, meluruskan presepsi yang salah tentang hadits ini. Semoga bermanfaat.

ALLAH dan Prasangka Kita

Tentang hadits qudsi :Innii ‘inda zhanni ‘abdii bii, sesungguhnya Aku di sisi prasangka hambaKu kepadaKu. Aku bersamanya ketika dia berdoa kepadaKu.”(HR At Tirmidzi).
“Sesungguhnya Aku di sisi prasangka hambaKu kepadaKU”;siapa merasa dirinya kotor dan meyakini Allah Maha Suci, niscaya Allah membersihkannya.
“Sesungguhnya Aku di sisi prasangka hambaKu kepadaKu”;siapa merasa dirinya pendosa & meyakini Allah Maha Pengampun, niscaya Allah memaafkannya.
“Sesungguhnya Aku di sisi prasangka hambaKu kepadaKu”;siapa merasa rendah di hadapan Allah dan meyakini Allah Maha Tinggi, maka Allah meluhurkannya.
“Sesungguhnya Aku di sisi prasangka hambaKu kepadaKu”;siapa merasa dirinya hina dan meyakini Allah Maha Mulia, niscaya Allah meluhurkannya.
“Sesungguhnya Aku di sisi prasangka hambaKu kepadaKu”;siapa merasa dirinya aib dan meyakini Allah Maha Sempurna, niscaya Allah memperindahnya.
“Sesungguhnya Aku di sisi prasangka hambaKu kepadaKu”;siapa merasa dirinya lemah dan meyakini Allah Maha Kuat, niscaya Allah mengokohkannya.
“Sesungguhnya Aku di sisi prasangka hambaKu kepadaKu”;siapa merasa dirinya bodoh dan meyakini Allah Maha Berilmu, niscaya Allah mengajarinya.
“Sesungguhnya Aku di sisi prasangka hambaKu kepadaKu”;siapa merasa faqir di hadapan Allah dan meyakini Allah Maha Kaya, niscaya Allah mencukupinya.

Wallahu A’alam bish shawaab.

Agar kita tak memahaminya sebagai, “Berprasangkalah sesuka kita, Allah akan patuh pada kita untuk mewujudkan prasangka itu.”
Sungguh ini keliru.
Sebab bagian hadits berikutnya “Aku bersamanya ketika dia berdoa kepadaKu”, menunjukkan kehambaanlah yang kan mengundang kebersamaan dan pertolonganNya.
Agar kita memahami bahwa diri kitalah, baru kemudian Allah, penentu dan pengubah nasibdiri. Sebab ini adalah qadariyah dalam taqdir yang tercela di sisi Ahlus Sunnah
-Salim A. Fillah-



Minggu, 07 Februari 2016

Dulu...

Dulu...mungkin saja dirimu adalah sosok penting dalam hidup seseorang. Keberadaanmu selalu di cari olehnya...ponsel pintar mu tak pernah sepi dari sms dan telponnya, inbox socmed dan email mu selalu ada pesan darinya. 1 hari bisa beberapa kali dia mengirim chat padamu, bahkan ketika chat itu hanya berisikan emoticon hug.
Tapi...tiba – tiba saja, dia yang (dulu) menjadikan mu penting dalam hidupnya, berubah. Tak ada lagi sms yang terkirim, tak ada lagi telpon yang tersambung, tak ada lagi pesan – pesan berisikan curhatan di inbox email atau socmedmu.
Kini...kamu bukan lagi sosok penting dalam hidupnya, kamu hanyalah kenangan baginya. Ntah masih diingat atau tidak.
 

MyHistory Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates